KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
hidayah kepada kita semua, sehingga berkat Karunia-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah yang ber temakan ”Elektronik”.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis
tidak lupa mengucapkan banyak terimakasih pada semua pihak yang telah membantu
dalam menyelesaikan tugas makalah ini sehinggga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini. Dan
tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada guru yang telah membimbing
kami.
Dalam
penyusunan makalah ini penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi penulis sendiri maupun kepada pembaca umumnya.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
KATA PENGANTAR..................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A.
Latar
belakang...................................................................................... 1
B.
Rumusan
Masalah................................................................................. 1
C.
Tujuan
dan Manfaat............................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................ 3
A.
Tujuan
Custmer Service........................................................................ 3
B.
Tahap
Proses Pelayanan Konsumen..................................................... 3
C.
Macam-macam
Tugas Customer Service.............................................. 5
D.
5
Aspek Kunci dalam Pelayanan Konsumen........................................ 6
E.
Cara
Pemberian Pelayanan Prima......................................................... 8
BAB III PENUTUP......................................................................................... 9
A.
Kesimpulan........................................................................................... 9
B.
Saran..................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 10
BAB I.
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Definisi
Sistem Pelayanan adalah Prosedur atau tata cara untuk memberikan pelayanan
kepada pelanggan yang melibatkan seluruh fasilitas fisik yang dimiliki dan SDM
yang ada. Sistem pelayanan ini harus konsisten dengan paket pelayanan,
dirancang secara sederhana agar tidak mem-bingungkan pelanggan. Salah satu
indikator sistem pelayanan yang efektif adalah kemudahan untuk memberikan
pelayanan dengan sistem yang nyaris tidak tampak (Albrecht & Zemke, 1990)
Pelayanan umum adalah
proseskegiatan yang dilakukan oleh orang atau lembaga untuk melayani dan
menyediakankebutuhan barang dan jasa pelanggan sehingga tercapanya rasa puas
bagi para pelanggan (customer). Apa yang dimaksud dengan strategy disini, yaitu
suatu upaya taktis yang dilakukan orang atau lembaga pelayanan secarabertahap
berdasarkan azas dan perioritas dan target waktu yang dibutuhkan.Tujuan
pelayananpublic bagi pemerintahan adalah sesuai dengan pembukaan Undang-Undang
Dasar1945 yaitu kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa,
jadi sasarannya adalah rakyat pemegang kekuasaan pada Negara
demokrasi.Negarakita adalah negara demokrasi bukan Negara kekuasaan,jadi
cirinya ialah bahwahak asasi warga negaralah harus dinomor satukan.oleh karena
itu pemerintahan yang baik (good governance) adalah pemerintahan yang melakukan
tugas, wewenang dan kewajiban secara
terbuka(transparan),efectif,efisien,akuntabel dan bertanggung jawab. Dengan
demikian maka pelayanan umum yang dilakukan oleh lembaga-lemabaga negara(publik),
atau lembaga swasta non pemerintah adalah pelayanan umumnyasasarannya hasilnya
adalah mengedepankan kepentingan umum.
Kepuasan pelanggan yaitu respon atau tanggapan
yang diberikan para konsumen setelah terpenuhinya kebutuhan mereka akan sebuah
produk ataupun jasa, sehingga para konsumen memperoleh rasa nyaman dan senang
karena harapannya telah terpenuhi.
Selain itu kepuasan pelanggan juga sering dijadikan sebagai salah satu tujuan utama dari strategi pemasaran bisnis, baik bisnis yang dijalankan dengan memproduksi barang maupun bisnis jasa.
Selain itu kepuasan pelanggan juga sering dijadikan sebagai salah satu tujuan utama dari strategi pemasaran bisnis, baik bisnis yang dijalankan dengan memproduksi barang maupun bisnis jasa.
Keberhasilan strategi
pemasaran suatu usaha dapat dicapai jika kepuasan pelanggan telah terpenuhi.
Namun untuk memperoleh kepuasan pelanggan tidaklah mudah, karena tiap pelanggan
memiliki tingkat kepuasan yang berbeda.
B. RUMUSAN MASALAH
1.
Tujuan Utama Customer Service?
2.
Tahap Proses Pelayanan Konsumen ?
3.
Macam-Macam tugas ?
4.
Aspek-ASpek kunci dalam pelayanan konsumen ?
C. TUJUAN DAN MANFAAT
Untuk mengetahui apa itu Customer
Service serta bagaimana cara penerapannya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tujuan Utama Customer Service
a Pengertian customer service
front ofiice merupakan barisan
terdepan dalam melakukan pelayanan kepada
masyarakat. Customer service adalah suatu tugas lain dari penjualan secara aktif,
tugas termasuk dalam hubungan langsung dengan komsumen itu sendiri, atau
melalui alat komunikasi, suart atau prooses otomatis. Ini dirancang, dilaksanakan
dan dikomunikasikan dengan dua tujuan utaman, yaitu produktivitas oprasional dan
kepuasan konsumen.
masyarakat. Customer service adalah suatu tugas lain dari penjualan secara aktif,
tugas termasuk dalam hubungan langsung dengan komsumen itu sendiri, atau
melalui alat komunikasi, suart atau prooses otomatis. Ini dirancang, dilaksanakan
dan dikomunikasikan dengan dua tujuan utaman, yaitu produktivitas oprasional dan
kepuasan konsumen.
b. Fungsi customer Sevice
Sebagai seorang customer service diberikan beban dan tanggung jawab dari awal
sampai selesai dalam melayani nasabah secara prima.
B. Tahap Proses Pelayanan Konsumen
Agar pelayanan memiliki kualitas dan memberikan kepuasan
kepada pelanggan mereka, maka perusahaan harus memperhatikan berbagai dimensi
yang dapat menciptakan dan meningkatkan kualitas pelayanannya. Hasil penelitian
yang dilakukan Berry dan kawan-kawan seperti dikutip Payne (2000) faktor-faktor
yang mempengaruhi kualitas pelayanan dapat diidentifikasi dalam lima aspek
kunci sebagai berikut:
•Faktor fisik (tangibles): fasilitas
fisik, perlengkapan, penampilan personil.
•Reliabilitas (reliability): kemampuan melakukan layanan atau jasa yang diharapkan secara meyakinkan, akurat dan konsisten.
•Reliabilitas (reliability): kemampuan melakukan layanan atau jasa yang diharapkan secara meyakinkan, akurat dan konsisten.
•Daya tanggap (responsibility):
kemauan memberikan layanan dan membantu pelanggan.
•Jaminan (assurances): pengetahuan, sopan santun, dan kemampuan karyawan menyampaikan kepastian dan kepercayaan.
•Jaminan (assurances): pengetahuan, sopan santun, dan kemampuan karyawan menyampaikan kepastian dan kepercayaan.
• Empati (emphaty): perhatian
individual kepada pelanggan.
Untuk menciptakan kualitas pelayanan
yang tinggi, secara garis besar Tjiptono (2000) mengemukakan strategi pemasaran
pelayanan jasa yang pokok berkaitan dengan tiga hal berikut:
1. Melakukan differensiasi kompetitif. Perusahaan jasa dapat mendeferensiasikan dirinya melalui citra di mata pelanggan, misalnya melalui simbol-simbol dan lambang-lambang yang mereka gunakan. Selain itu perusahaan dapat melakukan deferensiasi kompetitif dalam penyampaian jasa (service delivery) melalui 3 aspek yang dikenal dengan 3P dalam pemasaran jasa, yaitu:
• Orang (people) yang dilatih agar dapat diandalkan.
• Lingkungan fisik (physical environement) yang dikembangkan dengan lebih atraktif.
• Proses (process) penyampaian pelayanan yang dirancang dengan lebih superior.
2. Mengelola kualitas jasa. Mengelola kualitas jasa adalah mengelola gap (kesenjangan) dalam hal:
1. Melakukan differensiasi kompetitif. Perusahaan jasa dapat mendeferensiasikan dirinya melalui citra di mata pelanggan, misalnya melalui simbol-simbol dan lambang-lambang yang mereka gunakan. Selain itu perusahaan dapat melakukan deferensiasi kompetitif dalam penyampaian jasa (service delivery) melalui 3 aspek yang dikenal dengan 3P dalam pemasaran jasa, yaitu:
• Orang (people) yang dilatih agar dapat diandalkan.
• Lingkungan fisik (physical environement) yang dikembangkan dengan lebih atraktif.
• Proses (process) penyampaian pelayanan yang dirancang dengan lebih superior.
2. Mengelola kualitas jasa. Mengelola kualitas jasa adalah mengelola gap (kesenjangan) dalam hal:
• Gap antara harapan pelanggan dengan persepsi manajemen terhadap pelanggan.
• Gap antara persepsi manajemen terhadap pelanggan dan spesifikasi kualitas jasa.
• Gap antara spesifikasi kualitas jasa dan penyampaian jasa, gap antara penyampaian jasa dan komunikasi eksternal.
• Gap antara jasa yang dirasakan dan jasa yang diharapkan.
3. Mengelola produktivitas. Ada enam pendekatan yang dapat diterapkan untuk meningkatkan produktivitas jasa, yaitu:
• Penyedia jasa bekerja lebih keras atau lebih cekatan dari biasanya.
• Meningkatkan kuantitas jasa dengan mengurangi sebagian kualitasnya.
• Mengindustrialisasikan jasa tersebut
dengan menambah perlengkapan dan melakukan standarisasi produksi.
• Mengurangi atau menggantikan kebutuhan terhadap suatu jasa tertentu dengan jalan menemukan suatu solusi berupa produk.
• Merancang jasa yang lebih efektif.
• Memberikan insentif kepada para pelanggan untuk melakukan sebagian tugas perusahaan.
Alma (1998) menyatakan kosumen menginginkan layanan yang baik dengan : harapan (1) Kualitas layanan yang konsisten, (2) Sikap personil yang selalu ramah, (3) Kejelasan suara, gambar, atau cetakan (4) Tidak terlalu sering gangguan, kerusakan, kalaupun ada cepat diperbaiki, dan (5) Successful Call Ratio (SCR) yang tinggi.
• Mengurangi atau menggantikan kebutuhan terhadap suatu jasa tertentu dengan jalan menemukan suatu solusi berupa produk.
• Merancang jasa yang lebih efektif.
• Memberikan insentif kepada para pelanggan untuk melakukan sebagian tugas perusahaan.
Alma (1998) menyatakan kosumen menginginkan layanan yang baik dengan : harapan (1) Kualitas layanan yang konsisten, (2) Sikap personil yang selalu ramah, (3) Kejelasan suara, gambar, atau cetakan (4) Tidak terlalu sering gangguan, kerusakan, kalaupun ada cepat diperbaiki, dan (5) Successful Call Ratio (SCR) yang tinggi.
C. MACAM-MACAM TUGAS CUSTOMER SERVICE
Tugas utama seorang
Customer Service adalah memberikan pelayanan yang prima dan membina
hubungan baik dengan nasabah/klien. Seorang Customer Service juga harus
bertanggungjawab dari awal sampai selesainya suatu pelayanan. Customer Service
dapat juga berfungsi sebagai :
1. Penerima Tamu
Dalam hal ini Customer Service
melayani pertanyaan yang diajukan tamu dan memberikan informasi yang diinginkan
selengkap mungkin dengan sopan, ramah, menarik dan menyenangkan. Harus selalu
memberikan perhatian , bicara dengan suara jelas dan lembut, serta menggunakan
bahasa yang mudah dimengerti.
2. Customer Relation Office
Artinya bahwa Customer Service
adalah orang yang dapat membina hubungan baik dengan klien. Sehingga merasa
puas, senang, dan makin percaya. Customer Service harus menyiapkan formulir
atau brosur untuk tamu, ikut membantu mengisi formulir.
3. Komunikator
Dengan cara memberikan segala
informasi dan kemudahan-kemudahan kepada tamunya, juga sebagai tempat menampung
keluhan, keberatan atau tempat konsultasi.
Syarat Customer Service
1.
Syarat Fisik :
-
Menarik dari segi wajah
-
Tingga badan dan berat badan harus proporsional, misalnya tinggi badan ideal
untuk laki-laki 165 cm dan wanita 160 cm.
-
Memiliki kesehatan jasmani dan rohaninya.
2.
Syarat mental, harus memiliki :
-
Mental yang kuat dalam melayani pelanggan/klien, karena akan memberikan
kepercayaan diri yang lebih baik, memberikan keyakinan dan menimbulkan sifat
kejujuran dan tanggungjawab yang besar terhadap apa yang dilakukannya.
3.
Syarat Kepribadian :
-
Energik dan gesit
-
Rasa humor dan selalu ingin maju
-
Mampu mengendalikan diri
-
Tidak mudah marah
-
Tidak terpancing untuk berkata atau berbuat kasar.
4.
Syarat Sosial :
-
Jiwa Sosial yang tinggi
-
Bijaksana
-
Budi pekerti yang luhur
-
Pandai bergaul dengan siapapun
-
Dapat bekerjasama dan berkomitmen dengan berbagai pihak.
D.
LIMA ASPEK KUNCI DALAM PELAYANAN PELANGGAN
Petugas
pelayanan pelanggan seringkali adalah orang yang dihubungi pelanggan dan
sebagai hasilnya, petugas pelayanan pelanggan mempunyai pengaruh yang paling
besar pada persepsi pelanggan. Kunci bagi petugas pelayanan pelanggan dalam
menangani persepsi ini adalah menghasilkan sebuah pengalaman yang memuaskan
pelanggan dalam setiap kontak.
Kedengarannya
sederhana bukan? Namun, seperti yang dialami oleh petugas pelayanan pelanggan
yang berpengalaman, menciptakan pengalaman yang memuaskan pelanggan dalam
setiap sambungan telepon atau pertemuan sebetulnya merupakan hal yang sangat
sulit. Faktor-faktor tertentu harus ada pada tempatnya.
Proses
pemberian layanan pelanggan yang memuaskan (excellent customer service), maka
terdapat lima langkah atau point kunci yang layak diperhatikan. Kelima langkah
atau point kunci itu adalah sebagai berikut :
Langkah
1 : Reliabilitas
Aspek
ini mencerminkan kemampuan untuk memberikan apa yang dijanjikan – dengan andal
dan tepat serta akurat. Sebagai contoh, apakah ketika kita berlanggan akses
internet cepat Speedy, mereka mampu memberikan layanan sesuai dengan yang
diiklankan – yakni cepat, dan koneksi tidak pernah putus.
Untuk
mampu memberikan reliabilitas maka langkah yang harus dilakukan adalah :
1) pastikan bahwa anda telah mengidentifikasi kebutuhan pelanggan dengan benar;
2) janjikan hanya apa yang dapat anda berikan
1) pastikan bahwa anda telah mengidentifikasi kebutuhan pelanggan dengan benar;
2) janjikan hanya apa yang dapat anda berikan
3)
tindak lanjuti untuk memastikan bahwa produk dan service telah diberikan sesuai
dengan janji.
Langkah
2 : Assurance
Aspek
ini mencerminkan kemampuan untuk memberikan sesuatu yang dapat dipercaya
(terjamin keandalannya). Strategi tindakan untuk mengembangkan assurance adalah
: berikan layanan yang asertif dengan menggunakan teknik komunikasi yang
positif dan menjelaskan produk dan service secara tepat, bagaimanapun juga
pelanggan akan merasa puas apabila mendapatkan jaminan akan produk yang dibeli
atau dipakai teruji keunggulannya atau mempunyai nilai rasa aman.
Langkah
3 : Tangibel
Aspek
ini berkaitan dengan aspek fasilitas fisik/peralatan serta penampilan personal
dari penyedia layanan. Strategi tindakan yang layak dilakukan antara lain
adalah menjaga ruang kerja – apalagi yang langsung berhadapan dengan pelanggan
— agar tetap rapi dan bersih. Lalu susunlah barang-barang dengan teratur serta
berperilaku dan berpakaian secara professional, tidak menyolok atau bahkan
berpakaian yang kurang sopan.
Langkah 4 : Empati.
Langkah 4 : Empati.
Aspek
ini berkaitan dengan tingkat kepedulian dan perhatian individu yang diberikan
kepada pelanggan. Strategi tindakan yang dapat dilakukan antara lain adalah
1)mendengarkan secara aktif pesan yang disampaikan pelanggan; 2) menempatkan
diri anda dalam posisi mereka dan 3) merespon secara tepat guna menjawab
keinginan yang menjadi perhatian mereka
Langkah
5 : Responsif
Aspek
ini mencerminkan kemampuan untuk membantu pelanggan dan memberikan layanan yang
cepat/responsif. Agar mampu bersikap responsif, maka kita perlu menampilkan
sikap positif atau “can-do attitude” ; serta mengambil langkah dengan segera
untuk membantu pelanggan, dan memenuhi kebutuhan mereka.
Seringkali
kita menghadapi pertanyaan yang sepertinya begitu kompleks di lingkungan
sekitar kita yaitu mengenai pelayanan pelanggan dan ternyata dapat dipecahkan
dengan solusi yang paling sederhana.
Layanan
Pelanggan bukanlah hal yang kompleks. Ini adalah bisnis yang sederhana. Justru
sebenarnya seringkali faktor human lah yang menjadikannya kompleks.
E. CARA MEMBERIKAN PELAYANAN PRIMA
Definisi pelayanan prima mengandung tiga hal pokok, yaitu
adanya pendekatan sikap yang berkaitan dengan kepedulian kepada pelanggan,
upaya melayani dengan tindakan yang terbaik, dan adanya tujuan untuk memuaskan
pelanggan dengan beroreantasi pada standart layanan tertentu (Swastika, 2005:
3).
Dalam memberikan yang prima sebagai usaha untuk mencapai
kepuasaan dan loyalitas pelanggan, pihak produsen jasa dapat berpedoman pada
pelayanan prima (service excellent) yang di
jelaskan oleh beberapa penulis.
Bentuk-bentuk pelayanan berdasarkan konsep attention
adalah sebagai berikut.
a) Mendengarkan dan memahami kebutuhan pelanggan
1. Mendengarkan tutur kata pembeli
mengenai kebutuhannya
2. Mencatat dengan cermat yang dibutuhkan
pembeli
3. Berusaha memahami semua kebutuhan
pembeli
4. Berusaha mewujudkan kebutuhan
pembeli dengan cepat
b) Mengamati perilaku pelanggan
·
Ketika sedang mendengarkan dan
memahami kebutuhan pelanggan, penjual harus mengadakan pengamatan terhadap
segala perilaku pelanggan dalam hal berikut ini.
1.
Body language
2.
Body movement
3.
Motive pembeli
c) Mencurahkan perhatian penuh pada
pelanggan
1. Mendengarkan dan mencatat kebutuhan
pembeli
2. Menjelaskan kembali setiap pesanan
3. Memberikan dan mengajukan saran dan
perhatian penuh kepada pembeli
4. Memberikan dan mengajukan saran dan
perhatian penuh kepada pembeli
5. Menghargai setiap pendapat dan saran
yag diajukan pembeli
6. Memenuhi kebutuhan pelanggan akan
barang dan jasa yang dipesannya.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Hakekat pelayanan publik seperti
dijelaskan Keputusan Menpan Nomor 63 tahun 2003 bahwa hakikat pelayanan publik
adalah pemberian pelayanan prima kepada masyarakat yang merupakan perwujudan
kewajiban aparatur pemerintah sebagai abdi masyarakat.
Pelayanan prima biasanya berhubungan erat dengan bisnis jasa pelayanan
yang dilakukan dalamu
paya untuk memberikan rasa puas dan menumbuhkan kepercayaan terhadap pelanggan
atau konsumen, sehingga pelanggan merasa
dirinya dipentingkan atau diperhatikan dengan baik dan benar. Pelayana
Prima juga sebagai
Pentingnya pelayanan prima terhadap pelanggan juga merupakan strategi
dalam rangka memenangkan persaingan. Akan tetapi tidak cukup hanya memberikan
rasa puas dan perhatianterhadap pelanggan saja, lebih dari itu adalah bagaimana
cara merespon keinginan pelanggan, sehingga dapat menimbulkan kesan positif
dari pelanggan. Pelayanan prima hasus ditunjang oleh kualitas
sumber daya manusia yang handal, mempunyai visi yang jauh ke depan dan dapat
mengembangkan strategi dan kiat pelayanan prima yang mempunyai keunggulan.
B.
Saran
Konsep
pelayanan prima seharusnya diterapkan di instansi pemerintahan, sudah saatnya
seorang public servis memberikan pelayanan yang terbaik, berkualitas serta
beretika. Mulailah konsep pelayanan prima diterapkan dari diri sendiri, orang
lain, kelompok serta organisasi baik itu instansi maupun swasta.
DAFTAR
PUSTAKA
http://id.shvoong.com/social-sciences/economics/2195156-pengertian-dan-fungsi-customer-service/
http://dhani050711.wordpress.com/2013/05/13/manajemen-pelayanan-konsumen/
http://linkkerja.com/article/185/tugas-dan-fungsi-customer-service
http://rajapresentasi.com/2009/04/lima-aspek-kunci-dalam-pelayanan-pelanggan-customer-service/
0 komentar:
Posting Komentar