Cursor Keren

Jumat, 30 Januari 2015

MAKALAH KHITTAH MUHAMMADIYAH



KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul ”KHITAH MUHAMMADIYAH”.
Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang telah memberikan dukungan, kasih, dan kepercayaan yang begitu besar.

Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi. Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.



DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
KATA PENGANTAR..................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUN.................................................................................. 1
A.    Latar Belakang..................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................ 2
A.    Pengertian Khitah................................................................................. 3
B.     Fungsi................................................................................................... 3
C.     Macam-macam Khitah Muhammadiyah............................................... 3
BAB III PENUTUP......................................................................................... 7
A.    Kesimpulan........................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 9


BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang    
Perjuangan Muhammadiyah adalah perjuangan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Perjuangan Muhammadiyah tersebut dilaksankan melalui gerakan dakwah amar ma’ruf nahi munkar di seluruh lapangan kehidupan dengan sasaran umat dakwah dan umat ijabah baik pada level perseorangan maupun masyarakat, sebagaimana yang menjadi misi persyarikatan sesuai firman Allah dalam surat Ali Imran :104 sebagai berikut “ dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada yang ma’ruf dan mencegah kepada yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.
Ditinjau dari stuktur konsepsinya, pada hakekatnya perjuangan Muhammadiyah merupakan operasionalisasi strategis dari Khittah perjuangan muhammadiyah. Karena itu Khittah Perjuangan Muhammadiyah dapat dikatakan dengan sebagai pola dasar dari strategi perjuangan Muhammadiyah. Sedangkan dilihat dari substansinya, Khittah Perjuangan Muhammadiyah dapat dikatakan sebagai teori perjuangan, yakni sebagai kerangka berfikir untuk memahami dan memecahkan persoalan yang dihadapi Muhammadiyah sesuai dengan gerakannya dalam konteks situasi dan kondisi yang dihadapi.
Adapun Khittah Perjuangan Muhammadiyah itu berisi pernyataan  tentang :
1.      Hakikat Muhammadiyah
2.      Muhammadiyah dan masyarakat
3.      Muhammadiyah dan politik
4.      Muhammadiyah dan Ukhuwah Islamiyah
5.      Dasar Program Muhammadiyah



BAB II
PEMBAHASAN
A.   Pengertian Khittah
Apa itu khittah? Khittah secara bahasa berarti langkah atau jalan. Dalam dunia gerakan Muhammadiyah, Khittah dipakai untuk menyebut panduan langkah-langkah dalam berjuang. Khittah adalah pedoman yang dipegang oleh Muhammadiyah yang sangat berguna ketika menghadapi kenyataan yang sebenarnya di masyarakat. Singkatnya khittah adalah garis-garis garis haluan perjuangan Muhammadiyah.
Khittah itu mengandung konsepsi (pemikiran) perjuangan yang merupakan tuntunan, pedoman, dan arah perjuangan. Hal tersebut mempunyai arti penting karena menjadi landasan berpikir dan amal usaha bagi semua pimpinan dan anggota muhammadiyah. Garis-garis besar perjuangan Muhammadiyah tersebut tidak boleh bertentangan dengan asas dan program yang telah disusun. Isi khittah harus sesuai dengan tujuan Muhammadiyah, khittah disusun sesuai dengan perkembangan zaman.
Jika dikaji secara menyeluruh, maka diketahui bahwa Muhammadiyah memilki beberapa macam khittah. Ini setidaknya yang terekam dalam sejarah rumusan khittah Muhammadiyah. Di antaranya adalah :
12 Langkah Muhammadiyah disusun oleh KH. Mas Mansyur pada masa kepemimpinannya tahun 1936-1942
1.      Memperdalam masuknya iman
2.      Memperbuahkan paham agama
3.      Memperbuahkan budi pekerti
4.      Menuntun amal intiqod
5.      Menguatkan persatuan
6.      Menegakkan keadilan
7.      Melakukan kebiaksanaan
8.      Menguatkan majelis tanwir
9.      Mengadakan konferensi bagian
10.  Mempermusyawarahkan putusan
11.  Mengawasi gerakan jalan
12.  Mempersambung gerakan luar
B. FUNGSI
Fungsi khittah perjuangan Muhammadiyah adalah sebagai landasan berpikir bagi semua pimpinan dan anggota juga menjadi landasan setiap amal usaha Muhammadiyah.
C. MACAM – MACAM KHITTAH MUHAMMADIYAH
1.      Langkah Muhammadiyah (Langkah Dua Belas Muhammadiyah)

Dirumuskan pada periode kepemimpinan K.H. Mas Mansur pada tahun 1938 – 1940.
Isinya :
a.       Memperdalam masuknya Iman
b.      Memperluas Paham Agama
c.       Memperbuahkan Budi Pekerti
d.      Menuntun Amalan Intiqad
e.       Menguatkan Persatuan
f.       Menegakkan Keadilan
g.      Melakukan Kebijaksanaan
h.      Menguatkan Majlis Tanwir
i.        Mengadakan Konperensi Bagian
j.        Mempermusyawaratkan Putusan
k.      Mengawaskan Gerakan Jalan
l.        Mempersambungkan Gerakan Luar

2.      Khittah Palembang
Dirumuskan pada periode kepemimpinan A.R. (Ahmad Rasyid) Sutan Mansur pada tahun 1956 – 1959.
Isinya :
a.       Menjiwai pribadi para anggota terutama pemimpin Muhammadiyah
b.      Melaksanakan uswatun hasanah
c.       Mengutuhkan organisasi dan merapikan administrasi
d.      Memperbanyak dan mempertinggi mutu amal
e.       Mempertinggi mutu anggota dan membentuk kader
f.       Mempererat ukhuwah
g.      Menuntun penghidupan anggota

Programnya :
1.      Menempatkan Aqidah, membersihkan pokok dan alam pikiran serta penyiaran pengetahuan agama Islam.
2.      Dan segala usaha itu tidaklah boleh mundur melainkan harus maju, dan dikerjakan dengan penuh gembira dan semangat. Maka ajaran Islam itu tidaklah hanya semata – mata diajarkan serta dipelajari melainkan harus diamalkan. Bukan orang lain yang terlebih dahulu harus diajak dan disuruh mengerjakannya, tetapi hendaklah dimulai dari anggota Muhammadiyah sendiri. Mereka harus berusaha memajukan dan menggembirakan kehidupannya menurut kemauan agama Islam.

3.      Khittah Perjuangan Muhammadiyah Tahun 1969 (Khittah Ponorogo)
Dirumuskan pada periode kepemimpinan K.H. A.R. (Abdul Razaq) Fahruddin pada tahun 1969.
Program dasar perjuangan :
Dengan dakwah amar ma’ruf nahi munkar dalam arti dan proporsi yang sebenar-benarnya Muhammadiyah harus dapat membuktikan secara teoritis konsepsionil secara operasionil dan secara konkrit riil, bahwa ajaran-ajaran Islam mampu mengatur masyarakat dalam NKRI yang ber-Pancasila dan UUD 1945, menjadi masyarakat yang adil dan makmur serta sejahtera, bahagia materiil dan spiritual yang diridlai Allah SWT.

4.      Khittah Perjuangan Muhammadiyah Tahun 1971 (Khittah Ujung Pandang)
Dirumuskan pada periode kepemimpinan K.H. A.R. (Abdul Razaq) Fahruddin pada tahun 1971.
Isinya :
a.       Muhammadiyah adalah gerakan Dakwah Islam yang beramal dalam bidang kehidupan manusia dan masyarakat, tidak mempunyai hubungan organisatoris dan tidak merupakan afiliasi dari sesuatu partai atau organisasi apapun.
b.      Setiap anggota Muhammadiyah sesuai dengan hak asasinya dapat tidak memasuki atau memasuki organisasi lain, sepanjang tidak menyimpang dari Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, dan ketentuan- ketentuan lain yang berlaku dalam Muhammadiyah.
c.       Untuk lebih memantapkan Muhammadiyah sebagai gerakan Dakwah Islam setelah Pemilu tahun 1971, Muhammadiyah melakukan amar ma’ruf nahi munkar secara konstruktif dan positif terhadap Partai Muslimin Indonesia seperti halnya partai – partai politik dan organisasi – organisasi lainnya.
d.      Untuk lebih meningkatkan partisipasi Muhammadiyah dalam pelaksanaan pembangunan nasional, mengamanatkan kepada PP Muhammadiyah untuk menggariskan kebijaksanaan dan mengambil langkah – langkah dalam pembangunan ekonomi, sosial, dan mental spiritual.

5.      Khittah Perjuangan Muhammadiyah Tahun 1978 (Khittah Surabaya)
Dirumuskan pada periode kepemimpinan K.H. A.R. (Abdul Razaq) Fahruddin pada tahun 1978.

Dasar Program Muhammadiyah :
1      Memulihkan kembali Muhammadiyah sebagai Persyarikatan yang menghimpun sebagian anggota masyarakat, terdiri dari muslimin dan muslimat yang beriman teguh, ta‘at beribadah, berakhlaq mulia, dan menjadi teladan yang baik di tengah-tengah masyarakat.
2      Meningkatkan pengertian dan kematangan anggota Muhammadiyah tentang hak dan kewajiban sebagai warga negara dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia dan meningkatkan kepekaan sosialnya terhadap persoalan dan kesulitan hidup masyarakat.
3      Menepatkan Persyarikatan Muhammadiyah sebagai gerakan untuk melaksanakan da’wah amar ma’ruf nahi munkar ke segenap penjuru dan lapisan masyarakat serta di segala bidang kehidupan di Negara Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

6.      Khittah Perjuangan dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara (Khittah Denpasar Tahun 2002)
Dirumuskan pada era kepemimpinan Prof. Dr. H. Ahmad Syafi’i Ma’arif pada tahun 2002.

Programnya :
Warga atau anggota Muhammadiyah yang aktif dalam kegiatan politik hendaklah bersungguh – sungguh dalam melaksanakan tugasnya dan mengedepankan empat hal :
a.       Rasa tanggung jawab (amanah)
b.      Berakhlak mulia (akhlaq al karimah)
c.       Menjadi teladan / contoh yang baik (uswatun hasanah)
d.      Perdamaian (ishlah)


 BAB III
PENUTUP
A.   KESIMPULAN
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa khittah perjuangan Muhammadiyah tahun 1969 (Khittah Ponorogo) mempunyai Pola Dasar Perjuangan antara lain :
1.      Muhammadiyah berjuang untuk mencapai atau mewudkan suatu cita-cita dan keyakinan hidup yang bersumber ajaran islam.
2.      Dakwah islam dan amar makruf nahi munkar dalam arti dan proposi yang sebenar-benarnya sebagaimana yang dituntunkan oleh Muhammad Rasulullah SAW adalah satu-satunya jalan untuk mencapai cita-cita dan keyakinan hidup tersebut.
3.      Dakwah Islam dan amar makruf nahi munkar seperti yang dimaksudkan harus dilakukan melalui 2 saluran atau bidang secara simultan :
c.       Saluran politik kenegaraan (politik praktis)
d.      Saluran masyarakat
4.      Untuk melakukan perjuangan dakwah Islam dan amar makruf nahi munkar seperti yang dimaksud di atas, di buat alatnya masing-masing yang berupa organisasi :
c.       Untuk saluran atau bidang politik kenegaraan (politik praktis) dengan organisasi politik (partai).
d.      Untuk saluran atau bidang kemasyarakatan dengan organisasi non partai
5.      Muhammadiyah sebagai organisasi memilih dan menempatkan diri sebagai “GERAKAN ISLAM DAN AMAR MAKRUF NAHI MUNKAR DALAM BIDANG MASYARAKAT.”
Sedang untuk alat perjuangan dalam bidang politik kenegaraan (politik praktis), Muhammadiyah membentuk satu partai politik diluar organisasi Muhammadiyah.
6.      Muhammadiyah harus menyadari bahwa partai tersebut adalah merupakan proyeknya dan wajib membinanya.
7.      Antara Muhammadiyah dan partai tidak ada hubungan organisatoris, tetapi memiliki hubungan ideologis.
8.      Masing-masing berdiri dan berjalan sendiri-sendiri menurut caranya sendiri-sendirii, tetapi dengan saling pengertian dan menuju tujuan yang satu.
9.      Pada prinsipnya tidak dibenarkan adanya rangkap jabatan, terutama jabatan pimpinan antara keduanya demi tertibnya pembagian kerja sama.
Dan khittah tersebut juga memiliki Progam Dasar Perjuangan dengan dakwah dan amar ma’ruf nahi munkar dalam arti dan proposi yang sebenar-benarnya, Muhammadiyah harus dapat membuktikan secara teoritis konsepsional, secara operasional dan konkrit riil bahwa ajaran islam mampu menguatkan masyarakat dalam Negara Republik Indonesia yang berpancasila dan UUD 45 mrnjadi masyarakat yang adil dan makmur serta sejahtera, bahagia material dan spiritual yang diridhai oleh Allah SWT



 DAFTAR PUSTAKA
Nashir DR. Haedar, Manhaj Gerakan Muhammadiyah (Yogyakarta: Suara Muhammadiyah kerjasama  dengan Majelis Pendidikan Kader PP Muhammadiyah).
Tarjihbms. Files. Wordpress.com / 2007 /08 / pedoman hidup – prdf.
http://taufiqismail93.blogspot.com/2014/01/macam-macam-khittah-muhammadiyah.html
 

2 komentar:

Posting Komentar