Cursor Keren

Jumat, 30 Januari 2015

MAKALAH HARMAKOLOGI



BAB II
PEMBAHSAN

masih merupakan pembunuh No 1 di Indonesia bahkan di dunia. Mengapa hal itu bisa terjadi? Penyebabnya adalah banyak para penderita sakit jantung yang mengabaikan gejela-gejala penyakit jantung. Hal ini bisa dimaklumi mengingat tidak banyak orang yang tahu seperti apa ciri-ciri dan gejala serangan jantung. Namun tentu saja hal seperti tidak boleh dibiarkan.

A. Gejala Penyakit Jantung

Berikut ini gejala-gejal penyakit jantung yang sering diabaikan, seperti dilansir oleh detikhelath:

1. Sering Kelelahan

Jika Anda kerap merasa lelah meski tidak melakukan aktivitas berat, segera konsultasikan ke dokter pribadi. Ini bisa menjadi indikasi adanya masalah pada jantung. Rasa lelah ini juga sering dirasakan saat bangun tidur.

2. Sering Berkeringat

Umumnya seseorang berkeringat usai berolahraga atau saat cuaca panas. Namun jika Anda mudah berkeringat, meski tidak melakukan apapun, kemungkinan jantung Anda bermasalah.

3. Mual Berlebihan

Gejala gangguan jantung diawali dengan pembengkakan di bagian perut. Hal ini menyebabkan penderita kehilangan nafsu makan dan merasakan mual berlebih.

4. Merasa Cemas dan Tegang

Banyak yang meyakini, serangan jantung berbuntut pada trauma. Alhasil, mereka yang pernah mengalami serangan jantung lebih sering mengalami ketegangan, ketakutan, atau kecemasan akan kematian. Hal ini dikaitkan dengan kecemasan psikologi dan stres yang menyebabkan serangan lebih sering.

5. Nyeri pada bagian tubuh
Rasa nyeri menjadi pertanda kuat penyakit jantung. Pada pria, rasa nyeri dirasakan di bagian lengan kiri, sementara wanita mengalami rasa sakit di kedua lengan. Rasa sakit datang dan pergi ini juga dirasakan di bagian bahu, punggung siku, dan leher. Nyeri di beberapa titik bagian tubuh ini disebabkan karena terjadi penyumbatan arteri.


6. Nyeri di dada

Ini merupakan gejala umum masalah jantung. Wanita akan lebih mungkin merasakan nyeri di bagian dada karena penyumbatan arteri yang menyebabkan aliran darah ke seluruh tubuh tidak lancar.
Kondisi ini juga dapat menyebabkan mati rasa dan kelemahan tubuh.

7. Sakit kepala
Mereka yang memiliki masalah pada jantung, akan merasakan sakit kepala saat terkena paparan cahaya. Ini berpengaruh pada denyut jantung, entah itu berdenyut lebih lambat atau lebih cepat.

Terutama pada wanita yang sering mengalami migren atau gangguan visual, setidaknya dua kali dalam sebulan, perlu waspada. Bisa jadi ini merupakan gejala perkembangan penyakit jantung. Demikian menurut studi yang diterbitkan American Academy of Neurology. Menurut peneliti, ini terjadi karena penyimpangan sirkulasi darah yang menyebabkan sakit kepala parah.

8. Denyut jantung tak teratur

Jika Anda mengalami denyut jantung tak teratur, ini patut diwaspadai karena dapat berakibat fatal.
Denyut jantung tak teratur umumnya terjadi karena adanya penebalan otot pada katup jantung. Hal ini menyebabkan terjadi penyempitan pada katup sehingga menyebabkan kebocoran.

Setelah di bab pertama kita mengenali seperti apa gejala penyakit jantung, yang berarti ada kerusakan fungsi jantung, kali ini kami akan memberikan informasi mengenai gejala serangan jantung yang harus diwaspadai

Pada pria, gejala jantung pun dapat dilihat dari gangguan fungsi seksual serius dan kebotakan rambut. Kolesterol dan lemak berlebih dalam tubuh dikaitkan sebagai faktor pemicu gangguan jantung. Untuk itu, anda perlu mengetahui dan mewaspadai gejala serangan jantung yang muncul tiba-tiba:

1. Tiba-tiba sakit di bagian dada dibelakang tulang dada atau seperti sesak dada.

2. Nyeri dada bisa berulang beberapa menit (20 menit atau lebih).

3. Rasa nyeri bisa berupa tekanan di bagian dada, dan leher seolah tercekik hingga menyebabkan keluar keringat dingin.

4. Tiba-tiba pingsan, namun bisa kembali sadar. Ini terjadi karena ada gangguan irama jantung.

  1. Melakukan berolah raga secara teratur
  2. Tidak merokok atau mengurangi merokok
  3. Tidak mengkonsumsi alkhohol dan sejenisnya
  4. Usaha mengurangi berat badan yang berlebihan
  5. Mengkonsumsi makanan yang kaya vitamin C
  6. Mengkonsumsi makanan yang rendah garam
  7. Mengkonsumsi makanan yang sedikit kolesterol
  8. Mengkonsumsi susu kambing etawa 3 kali sehari
  9. Pengobatan menggunakan kulit buah manggis
  10. Mengkonsumsi buah alpukat secara teratur
  11. Mengkonsumsi buah semangka secara teratur
  12. Mengkonsumsi buah apel secara teratur
  13. Mengkonsumsi buah belimbing secara teratur
  14. Mengkonsumsi madu secara teratur

HIPERTENSI
A. Pengertian hipertensi
Hipertensi adalah factor penyebab  utama kematian karena stroke dan factor yang memperberat infark miokard(serangan jantung). Kondisi tersebut merupakan gangguan yang paling umum pada tekanan darah. Hiper merupakan  gangguan asimptomatik yang sering terjadi dengan peningkatan tekanan darah secra persisten.diagnosa hipertensi pada orang dewasa  dibuat saat bacaan diastolic rata-rata dua atau lebih,paling sedikit dua kunjungan berikut adalah 90mmHg atau lebih tinggi  atau bila tekanan darah multiple sistolik rerata pada dua atau lebih kunjungan berikutnya secara konsisten lebih tinggi dari 140mmHg (Potter & Perry, 2005).
Berdasarkan penyebab hipertensi di bagi menjadi dua golonagan yaitu :
1.   Hipertensi essensial dan hipertensi primer yang tidak diketahui penyebabnya, disebut juga hipertensi idiopatik.terdapat sekitar 95% kasus. Banyak faktor yang mempengaruhi nya seperti genetic, lingkungan, hiperaktivitas susunan saraf simpatis,system reninangiotensin,efek dalam ekskersi Na, peningkatan Na dan Ca ekstrseluler dan factor-faktor yang meningkatkan resiko eperti obesitas, alcohol, merokok serta polisitemia.

2.   Hipertensi sekunder  atau hipertensi renal. Terdapat sekitar 5% kasus. Penyebab spesifikny dikietahui seperti gangguan estrogen, penyakit ginjal, hipertensi vascular renal, hiperaldosteronisme promer, dan sindrom cushing, feokromositoma, koarksasio aorta, hipertensi yang berhubungan dengan kehamilan(mansjoer A dkk,2001).
B. Tanda dan gejala
a.       Tekanan darah meningkat,tachikardi
b.      Palpitasi, berkeringat dingin, pusing, nyeri kepala bagian suboccipital,mati rasa(kelemahan salah satu anggota tubuh).
c.       Kecemasan,depresi, dan cepat marah.
d.      Diplodia(penglihatan ganda).
e.       Mual dan muntah
f.       Sesak nafas, tachipne.
Penyebab  Hipertensi secara Epidemiologi
        Hipertensi adalah masalah kesehatan masyarakat. Hipertensi yang tidak terkontrol dapat memicu timbulnya penyakit degeneratif, seperti gagal jantung congestive, gagal ginjal, dan penyakit vaskuler. Hipertensi disebut “silent killer” karena sifatnya asimptomatik dan setelah beberapa tahun menimbulkan stroke yang fatal atau penyakit jantung. Meskipun tidak dapat diobati, pencegahan dan penatalaksanaan dapat menurunkan kejadian hipertensi dan penyakit yang menyertainya.1
        Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007, diketahui hampir seperempat (24,5%) penduduk Indonesia usia di atas 10 tahun mengkonsumsi makanan asin setiap hari, satu kali atau lebih. Sementara prevalensi hipertensi di Indonesia mencapai 31,7% dari populasi pada usia 18 tahun ke atas. Dari jumlah itu, 60% penderita hipertensi berakhir pada stroke. Sedangkan sisanya pada jantung, gagal ginjal, dan kebutaan.2 Pada orang dewasa, peningkatan tekanan darah sistolik sebesar 20 mmHg menyebabkan peningkatan 60% risiko kematian akibat penyakit kardiovaskuler.1
        Berdasarkan American Heart Association (AHA, 2001), terjadi peningkatan rata-rata kematian akibat hipertensi sebesar 21% dari tahun 1989 sampai tahun 1999. Secara keseluruhan kematian akibat hipertensi mengalami peningkatan sebesar 46%.1 Data Riskesdas menyebutkan hipertensi sebagai penyebab kematian nomor 3 setelah stroke dan tuberkulosis, jumlahnya mencapai 6,8% dari proporsi penyebab kematian pada semua umur di Indonesia.2
        Hipertensi perlu diwaspadai karena merupakan bahaya diam-diam. Tidak ada gejala atau tanda khas untuk peringatan dini bagi penderita hipertensi. Selain itu, banyak orang merasa sehat dan energik walaupun memiliki hipertensi. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007, sebagian besar kasus hipertensi di masyarakat belum terdiagnosis.
Tekanan darah adalah kekuatan yang ditimbulkan oleh jantung yang berkontraksi seperti pompa, sehingga darah terus mengalir dalam pembuluh darah. Kekuatan itu mendorong dinding pembuluh arteri atau nadi. Tekanan darah diperlukan agar darah tetap mengalir dan mampu melawan gravitasi serta hambatan dalam dinding arteri. Tanpa adanya kekuatan secara terus – menerus dalam sistem peredaran, darah segar tidak dapat terbawa ke otak dan jaringan seluruh tubuh.3
Tekanan darah yang paling rendah terjadi saat tubuh dalam keadaan istirahat atau tidur dan akan naik sewaktu latihan atau berolahraga. Hal ini disebabkan dalam latihan atau olahraga diperlukan aliran darah dan oksigen yang lebih banyak untuk otot – otot.3 Jika terdapat hambatan misalnya karena penyempitan pembuluh arteri, tekanan darah akan meningkat dan tetap pada tingkat yang tinggi,3,4 semakin besar hambatan tekanan darah akan semakin tinggi.4

C. Pengobatan Hipertensi

1.   Diuretic{Tablet Hydrochlorothiazide (HCT), Lasix (Furosemide)} Merupakan golongan obat hipertensi dengan proses pengeluaran cairan tubuh via urine. Tetapi karena potasium berkemungkinan terbuang dalam cairan urine, maka pengontrolan konsumsi potasium harus dilakukan


2.   Beta-blockers {Atenolol (Tenorim), Capoten
(Captopril)}.Merupakan obat yang dipakai dalam upaya pengontrolan tekanan darah melalui prose memperlambat kerja jantung dan memperlebar (vasodilatasi) pembuluh darah

3.   Calcium channel blockers {Norvasc (amlopidine),
Angiotensinconverting enzyme (ACE)}. Merupakan salah satu obat yang biasa dipakai dalam pengontrolan darah tinggi atau Hipertensi melalui proses rileksasi pembuluh darah yang juga memperlebar pembuluh darah.

Pencegahan
1.Pencegahan Primer :
   1.1.Tidur yang cukup, antara 6-8 jam per hari
   1.2.            Kurangi makanan berkolesterol tinggi dan perbanyak perbanyak aktifitas fisik untuk mengurangi berat badan. Berdasarkan penelitian  oleh Clinical and Public Health Advisory from the National High Blood Pressure Education Program Amerika Serikat bahwa  penurunan berat badan sebesar 4,4 kg dapat menurunkan tekanan darah sampai dengan 7.0 mmHg dan aerobik selama 30 menit setiap hari bisa menurunkan tekanan darah sampai 4.05 mmHg.
   13.Kurangi konsumsi alkohol
   1.4.Konsumsi Minyak ikan. Telah diketahui bahwa peningkatan konsumsi minyak ikan yang                          mengandung Asam Lemak (omega-3) dapat menurunkan tekanan darah secara signifikan                                      terutama bagi mereka yang menderita diabetes.
   1.5.Suplai kalsium, meskipun hanya menurunkan sedikit tekanan darah
         tapi kalsium juga cukup membantu.

2.Pencegahan Skunder
      2.1.Pola makanam yamg sehat
      2.2.Mengurangi garam dan  natrium di diet anda
      2.3.Fisik Aktif
      2.5.Mengurangi Akohol Intake
      2.6.BerhentiMerokok

3.Pencegahan Tersier
     3.1.Pengontrolan darah secara rutin
     3.2.Olahraga dengan teratur dan di sesuaikan dengan kondisi tubuh

DIABETES

A. Pengertian Diabetes


Diabetes atau Diabetes Mellitus (DM), dalam bahasa Yunani memiliki arti tembus atau pancuran air, dan dari bahasa latin memiliki arti rasa manis, sedang di Indonesia DM lebih dikenal dengan penyakit kencing manis, di mana kadar glukosa (gula sederhana) di dalam darah menjadi tinggi karena tubuh tidak dapat memproduksi atau mengeluarkan insulin secara cukup. Dan dari beberapa tes secara langsung, pada umumnya air seni pengidap diabetes rasanya manis karena mengandung banyak gula.

Setiap makanan yang kita santap akan diubah menjadi energi oleh tubuh. Dalam lambung dan usus, makanan diuraikan menjadi beberapa elemen dasarnya, termasuk salah satu jenis
gula, yaitu glukosa. Jika terdapat gula, maka pankreas menghasilkan insulin, yang membantu mengalirkan gula ke dalam sel-sel tubuh. Kemudian, gula tersebut dapat diserap dengan baik dalam tubuh dan dibakar untuk menghasilkan energi.

Ketika seseorang menderita diabetes maka pankreas orang tersebut tidak dapat menghasilkan cukup insulin untuk menyerap gula yang diperoleh dari makanan. Itu yang menyebabkan kadar gula dalam darah menjadi tinggi akibat timbunan gula dari makanan yang tidak dapat diserap dengan baik dan dibakar menjadi energi. Penyebab lain adalah insulin yang cacat atau tubuh tidak dapat memanfaatkan insulin dengan baik.

Insulin adalah hormon yang dihasilkan pankreas, sebuah organ di samping lambung. Hormon ini melekatkan dirinya pada reseptor-reseptor yang ada pada dinding sel. Insulin bertugas untuk membuka reseptor pada dinding sel agar glukosa memasuki sel. Lalu sel-sel tersebut mengubah glukosa menjadi energi yang diperlukan tubuh untuk melakukan aktivitas. Dengan kata lain, insulin membantu menyalurkan gula ke dalam sel agar diubah menjadi energi. Jika jumlah insulin tidak cukup, maka terjadi penimbunan gula dalam darah sehingga menyebabkan diabetes.


B. Penyebab
penyakit kencing manis atau diabetes tergantung pada jenis diabetes yang diderita. Ada 2 jenis diabetes yang umum terjadi dan diderita banyak orang yaitu diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2.

Perbedaannya adalah jika diabetes tipe 1 karena masalah fungsi organ pankreas tidak dapat menghasilkan insulin, sedangkan diabetes tipe 2 karena masalah jumlah insulin yang kurang bukan karena pankreas tidak bisa berfungsi baik.
Untuk melihat perbedaan lebih detil, silahkan lanjutkan membaca.

Gejala utama Diabetes Mellitus (DM) adalah sering buang air kecil (poliuria), sering merasa lapar (polifagia), sering merasa haus (polidipsia), serta berat badan yang menurun. Selain gejala-gejala tersebut, gejala yang sering di alami oleh penderita penyakit gula adalah timbul kesemutan pada jari tangan dan kaki, kurang gairah kerja, mudah mengantuk, badan terasa lemah, gatal-gatal, luka yang sulit sembuh, penglihatan kabur, gairah seks menurun bahkan sampai impotensi, dan keputihan. Terkadang, ada beberapa orang yang tidak pernah mengalami gejala-gejala tersebut, namun penyakit ini baru diketahui secara kebetulan pada waktu melakukan pemeriksaan darah.
Tindakan yang perlu dilakukan untuk pencegahan Diabetes Mellitus (DM) diantaranya adalah penyuluhan mengenai pentingnya olahraga secara teratur minimal 3 sampai 4 kali dalam seminggu, pengaturan gaya hidup, perencanaan pola makanan yang baik dan sehat terutama harus melakukan diet dengan pembatasan kalori, menjaga badan agar tidak terlalu gemuk dan menghindari obat yang bersifat diabetagenik serta pentingnya deteksi dini untuk mencegah semakin parahnya penyakit Diabetes Mellitus (DM).
Penatalaksanaan Diabetes Melitus
Tujuan utama penatalaksanaan diabetes melitus yaitu mencoba menormalkan aktivitas insulin dan kadar glukosa darah dalam upaya untuk mengurangi terjadinya komplikasi vaskuler serta neuropatik dan diharapkan pada setiap tipe diabetes dapat mencapai kadar glukosa darah yang normal. Penanganannya bervariasi karena terjadi perubahan gaya hidup, keadaan fisik dan mental penderitanya. Ada beberapa komponen dalam penatalaksanaan diabetes meliputi diet, latihan fisik, pemantauan kadar gula darah, terapi dan penyuluhan berupa pendidikan (Brunner & Suddarth, 2001).

TBC
A.    DEFINISI
Tuberkulosis (TBC atau TB) adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Bakteri ini merupakan bakteri basil yang sangat kuatsehingga memerlukan waktu lama untuk mengobatinya. Bakteri ini lebih sering menginfeksi organ paru-paru dibandingkan bagian lain tubuh manusia. Insidensi TBC dilaporkan meningkat secara drastis pada dekade terakhir ini di seluruh dunia. Demikian pula di Indonesia, Tuberkulosis / TBC merupakan masalah kesehatan,baik dari sisi angka kematian (mortalitas), angka kejadian penyakit (morbiditas), maupun diagnosis dan terapinya. Dengan penduduk lebih dari 200 juta orang, Indonesia menempati urutan ketiga setelah India dan China dalam hal jumlah penderita di antara 22 negara dengan masalah TBC terbesar di dunia.
Hasil survei Kesehatan Rumah Tangga Depkes RI tahun 1992, menunjukkan bahwa Tuberkulosis (TBC) merupakan penyakit kedua penyebab kematian, sedangkan pada tahun 1986 merupakan penyebab kematian keempat. Pada tahun 1999 WHO Global Surveillance memperkirakan di Indonesia terdapat 583.000 penderita Tuberkulosis / TBC baru pertahun dengan 262.000 BTA positif atau insidens rate kira-kira 130 per 100.000 penduduk. Kematian akibat Tuberkulosis / TBC diperkirakan menimpa 140.000 penduduk tiap tahun.
Jumlah penderita TBC paru dari tahun ke tahun di Indonesia terus meningkat. Saat ini setiap menit muncul satu penderita baru TBC paru, dan setiap dua menit muncul satu penderita baru TBC paru yang menular. Bahkan setiap empat menit sekali satu orang meninggal akibat TBC di Indonesia. Kenyataan mengenai penyakit TBC di Indonesia begitu mengkhawatirkan, sehingga kita harus waspada sejak dini & mendapatkan informasi lengkap tentang penyakit TBC.
B. PENYEBAB PENYAKIT TBC
Penyakit TBC adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam sehingga dikenal juga sebagai Batang Tahan Asam (BTA). Bakteri ini pertama kali ditemukan oleh Robert Koch pada tanggal 24 Maret 1882, sehingga untuk mengenang jasanya bakteri tersebut diberi nama baksil Koch. Bahkan, penyakit TBC pada paru-paru kadang disebut sebagai Koch Pulmonum (KP). Bakteri Mikobakterium tuberkulosa.
a)      KUMAN TBC
Penyakit Tuberkulosis Paru (TB Paru) disebabkan oleh kuman TBC (Mycobacterium tuberculosis) yang sebagian kuman TBC menyerang paru, tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lain. Kuman ini berbentuk batang, mempunyai sifat khusus yaitu tahan terhadap asam pada pewarnaan. Oleh karena itu disebut pula sebagai Basil Tahan Asam (BTA). Kuman TBC cepat mati dengan sinar matahari langsung, tetapi dapat bertahan hidup beberapa jam di tempat yang gelap dan lembab. Dalam jaringan tubuh kuman ini dapat dormant, tertidur lama selama beberapa tahun.
b)      TERJADINYA TBC
Infeksi Primer
Infeksi primer terjadi saat seseorang terpapar pertama kali dengan kuman TBC. Percikan dahak yang terhirup sangat kecil ukurannya, sehingga dapat melewati sistem pertahanan mukosilierbronkus, dan terus berjalan sehingga sampai di alveolus dan menetap disana. Infeksi dimulai saat kuman TBC berhasil berkembang biak dengan cara membelah diri di paru, yang mengakibatkan peradangan di dalam paru. Saluran limfe akan membawa kuman TBC ke kelenjar limfe disekitar hilus paru dan ini disebut sebagai kompleks primer. Waktu antara terjadinya infeksi sampai pembentukan kompleks primer adalah sekitar 4-6 minggu.
Adanya infeksi dapat dibuktikan dengan terjadinya perubahan reaksi tuberkulin dari negatif menjadi positif. Kelanjutan setelah infeksi primer tergantung dari banyaknya kuman yang masuk dan besarnya respon daya tahan tubuh (imunitasseluler). Pada umumnya reaksi daya tahan tubuh tersebut dapat menghentikan perkembangan kuman TBC. Meskipun demikian ada beberapa kuman akan menetap sebagai kuman persister atau dormant (tidur). Kadang-kadang daya tubuh tidak mampu menghentikan perkembangan kuman, akibatnya dalam beberapa bulan, yang bersangkutan akan menjadi penderita TBC.
Tuberkulosis Pasca Primer
Tuberkulosis pasca primer biasanya terjadi setelah beberapa bulan atau tahun sesudah infeksi primer, misalnya karena daya tahan tubuh menurun akibat terinfeksi HIV atau status gizi buruk. Cirikhas dari tuberkulosis pasca primer adalah kerusakan paru yang luas dengan terjadinya kavitas atau efusi pleura.
C. FAKTOR ORANG TERKENA TBC
Daya Tahan Tubuh yang kurang
Kemampuan untuk melawan infeksi adalah kemampuan pertahanan tubuh untuk mengatasi organisme yang menyerang. Kemampuan tersebut tergantung pada usia yang terinfeksi. Namun kekebalan tubuh tidak mampu bekerja baik pada setiap usia. Sistem kekebalan tubuh lemah pada saat kelahiran dan perlahan-lahan menjadi semakin baik menjelang usia 10 tahun. Hingga usia pubertas seorang anak kurang mampu mencegah penyebaran melalui darah, sekalipun lambat laun kemampuan tersebut akan meningkat sejalan dengan usia.
Tinggal berdekatan dengan orang yang terinfeksi aktif Pekerjaan kesehatan yang merawat Pasien TB. Pasien-pasien dengan dahak yang positif pada hapusan langsung (TB tampak di bawah mikroskop) jauh lebih menular, karena mereka memproduksi lebih banyak TB dibandingkan dengan mereka yang hanya positif positif pada pembiakan. Makin dekat seseorang berada dengan pasien, makin banyak dosis TB yang mungkin akan dihirupnya.
\Gizi Buruk 
Terdapat bukti sangat jelas bahwa kelaparan atau gizi buruk mengurangi daya tahan terhadap penyakit ini. Faktor ini sangat penting pada masyarakat miskin, baik pada orang dewasa maupun pada anak. Kompleks kemiskinan seluruhnya ini lebih memudahkan TB berkembang menjadi penyakit. Namun anak dengan status gizi yang baik tampaknya mampu mencegah penyebaran penyakit tersebut di dalam paru itu sendiri.
Orang Berusia Lanjut atau Bayi Pengidap Infeksi HIV/AIDS
Pengaruh infeksi HIV/AIDS mengakibatkan kerusakan luas system daya tahan tubuh, sehingga jika terjadi infeksi seperti tuberculosis maka yang bersangkutan akan menjadi sakit parah bahkan bisa mengakibatkan kematian. Bila jumlah orang terinfeksi HIV meningkat, maka jumlah penderita TBC akan meningkat, dengan demikian penularan TBC di masyarakat akan meningkat pula.
D. GEJALA TBC
Gejala penyakit TBC dapat dibagi menjadi gejala umum dan gejala khusus yang timbul sesuai dengan organ yang terlibat. Gambaran secara klinis tidak terlalu khas terutama pada kasus baru, sehingga cukup sulit untuk menegakkan diagnosa secara klinik.
1.      GEJALA SISTEMIK/UTAMA
Demam tidak  terlalu  tinggi  yang  berlangsung  lama, biasanya dirasakan malam hari disertai keringat malam.
a)      Kadang-kadang serangan demam seperti influenza dan bersifat hilang timbul.
b)      Penurunan nafsu makan dan berat badan.
c)      Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah).
d)     Perasaan tidak enak (malaise), lemah.
2.      GEJALA KHUSUS
a)      Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila terjadi sumbatan sebagian bronkus (saluran yang menuju ke paru-paru) akibat penekanan kelenjar getah bening yang membesar, akan menimbulkan suara "mengi", suara nafas melemah yang disertai sesak.
b)      Kalau ada cairan dirongga pleura (pembungkus paru-paru), dapat disertai dengan keluhan sakit dada.
c)      Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti infeksi tulang yang pada suatu saat dapat membentuk saluran dan bermuara pada kulit diatasnya, pada muara  ini  akan keluar  cairan nanah.
d)     Pada anak – anak dapat mengenai otak (lapisan pembungkus otak) dan disebut sebagai meningitis (radang selaput otak), gejalanya adalah demam tinggi,  adanya penurunan kesadaran dan kejang - kejang.

E. PENGOBATAN
1.      JENIS OBAT
a)      Isoniasid
b)      Rifampicin
c)      Pirasinamid
d)     Streptomicin
2.      PRINSIP OBAT
Obat TB iberikan dalam bentuk kombinasi dari beberapa jenis, dalam jumlah cukup dan dosis tepat selama 6-8 bulan,supaya semua kuman dapat dibunuh. Dosis tahap intensif dan dosis tahap lanjutan ditelan dalam dosis tunggal,sebaiknya pada saat perut kosong. Apabila paduan obat yangdigunakan tidak adekuat, kuman TB akan berkembangmenjadi kuman kebal. Pengobatan TB diberikan dalan 2 Tahap yaitu:
a)      Tahap intensif 
Pada tahap intensif penderita mendapat obat (minumobat) setiap hari selama 2 - 3 bulan.
b)      Tahap lanjutan
Pada tahap lanjutan penderita mendapat obat (minumobat) tiga kali seminggu selama 4 – 5 bulan.
3.      EFEK SAMPING OBAT
Beberapa efek samping yang mungkin muncul akibat mengkonsumsi obatTB bervariasi mulai dari ringan hingga berat. Efek samping ringan dapat berupa berubahnya warna urine menjadi kemerahan yang diakibatkan oleh rifampisin. Efek samping lainnya dapat berupa nyeri sendi, tidak ada nafsu makan, mual, kesemutan dan rasa terbakar di hati, gatal dan kemerahan dikulit gangguan keseimbangan hingga kekuningan (ikterus). Jika pasien merasakan hal-hal tersebut, pasien harus segera berkonsultasi dengan dokter untuk memperoleh penanganan lebih lanjut, fase lanjutan. Dalam beberapa kasus pengobatan bisa berlangsung hingga delapan bulan.

GINJAL
A. Pengertian Ginjal
Ginjal adalah organ ekskresi dalam vertebrata yang berbentuk mirip kacang. Sebagai bagian dari sistem urin, ginjal berfungsi menyaring kotoran (terutama urea) dari darah dan membuangnya bersama dengan air dalam bentuk urin. Cabang dari kedokteran yang mempelajari ginjal dan penyakitnya disebut nefrologi
B. Perubahan sel normal
Ginjal (Ren)
PARAMETER
KONTROL
PATOLOGIS
Warna
Merah cerah
Merah gelap
Ukuran
Normal
Terjadi pembengkakan
Tanda hitam / nekrosis
Tidak ada nekrosis
Terjadi pembengkakan
Karakter khusus lainnya
Sel tersusun rapih
Terjadi rongga antar sel akibat sel yang mati

e. Perbandingan perlakuan
PARAMETER
Hati 7,5
Hati 13
Warna
Ungu pekat
Ungu Sangat gelap
Ukuran
Lebih besar
Agak besar
Tanda hitam / nekrosis
Terdapat banyak nekrosis
Terdapat banyak nekrosis
Karakter khusus lainnya
Rongga tidak terlalu banyak
Rongga akibat sel yang mati sangat banyak



B.    ETIOLOGI

Penyebab dari gagal ginjal kronis antara lain :
1.   Infeksi saluran kemih (pielonefritis kronis)
2.   Penyakit peradangan (glomerulonefritis)
3.   Penyakit vaskuler hipertensif (nefrosklerosis, stenosis arteri renalis)
4.   Gangguan jaringan penyambung (SLE, poliarteritis nodusa, sklerosis sitemik)
5.   Penyakit kongenital dan herediter (penyakit ginjal polikistik, asidosis tubulus ginjal)
6.   Penyakit metabolik (DM, gout, hiperparatiroidisme)7.Nefropati toksik
7.   Nefropati obstruktif (batu saluran kemih)
C. PENCEGAHAN

Obstruksi dan infeksi saluran kemih dan penyakit hipertensi sangat lumrah dan sering kali tidak menimbulkan gejala yang membawa kerusakan dan kegagalan ginjal. Penurunan kejadian yang sangat mencolok adalah berkat peningkatan perhatian terhadap peningkatan kesehatan. Pemeriksaan tahunan termasuk tekanan darah dan pemeriksaan urinalisis.
Pemeriksaan kesehatan umum dapat menurunkan jumlah individu yang menjadi insufisiensi sampai menjadi kegagalan ginjal. Perawatan ditujukan kepada pengobatan masalah medis dengan sempurna dan mengawasi status kesehatan orang pada waktu mengalami stress (infeksi, kehamilan). (Barbara C Long, 2001).
PENATALAKSANAAN

Penatalaksanaan keperawatan pada pasien dengan CKD dibagi tiga yaitu :
1.      Konservatif
a.       Dilakukan pemeriksaan laboratorium darah dan urin
b.      Observasi balance cairan
c.       Observasi adanya odema
d.      Batasi cairan yang masuk
2.      Dialysis
a.       peritoneal diálisis biasanya dilakukan pada kasus – kasus emergency.
b.      Sedangkan dialysis yang bisa dilakukan dimana saja yang tidak bersifat akut adalah CAPD ( Continues Ambulatori Peritonial Dialysis)
c.       Hemodialisis
d.      Yaitu dialisis yang dilakukan melalui tindakan infasif di vena dengan menggunakan mesin. Pada awalnya hemodiliasis dilakukan melalui daerah femoralis namun untuk mempermudah maka dilakukan :
e.       AV fistule : menggabungkan vena dan arteri
f.       Double lumen : langsung pada daerah jantung (vaskularisasi ke jantung)
3.      Operasi
a.       Pengambilan batu
b.      transplantasi ginjal

0 komentar:

Posting Komentar