BAB II
PEMBAHSAN
masih merupakan pembunuh No 1 di
Indonesia bahkan di dunia. Mengapa hal itu bisa terjadi? Penyebabnya adalah
banyak para penderita sakit jantung yang mengabaikan gejela-gejala penyakit
jantung. Hal ini bisa dimaklumi mengingat tidak banyak orang yang tahu seperti
apa ciri-ciri dan gejala serangan jantung. Namun tentu saja hal seperti tidak
boleh dibiarkan.
A. Gejala Penyakit Jantung
Berikut ini gejala-gejal
penyakit jantung yang sering diabaikan, seperti dilansir oleh detikhelath:
1. Sering Kelelahan
Jika Anda kerap merasa lelah meski tidak melakukan aktivitas berat, segera konsultasikan ke dokter pribadi. Ini bisa menjadi indikasi adanya masalah pada jantung. Rasa lelah ini juga sering dirasakan saat bangun tidur.
2. Sering Berkeringat
Umumnya seseorang berkeringat usai berolahraga atau saat cuaca panas. Namun jika Anda mudah berkeringat, meski tidak melakukan apapun, kemungkinan jantung Anda bermasalah.
3. Mual Berlebihan
Gejala gangguan jantung diawali dengan pembengkakan di bagian perut. Hal ini menyebabkan penderita kehilangan nafsu makan dan merasakan mual berlebih.
4. Merasa Cemas dan Tegang
Banyak yang meyakini, serangan jantung berbuntut pada trauma. Alhasil, mereka yang pernah mengalami serangan jantung lebih sering mengalami ketegangan, ketakutan, atau kecemasan akan kematian. Hal ini dikaitkan dengan kecemasan psikologi dan stres yang menyebabkan serangan lebih sering.
5. Nyeri pada bagian tubuh
Rasa nyeri menjadi pertanda kuat penyakit jantung. Pada pria, rasa nyeri
dirasakan di bagian lengan kiri, sementara wanita mengalami rasa sakit di kedua
lengan. Rasa sakit datang dan
pergi ini juga dirasakan di bagian bahu, punggung siku, dan leher. Nyeri di
beberapa titik bagian tubuh ini disebabkan karena terjadi penyumbatan arteri.
6. Nyeri di dada
Ini merupakan gejala umum masalah jantung. Wanita akan lebih mungkin merasakan nyeri di bagian dada karena penyumbatan arteri yang menyebabkan aliran darah ke seluruh tubuh tidak lancar. Kondisi ini juga dapat menyebabkan mati rasa dan kelemahan tubuh.
7. Sakit kepala
Mereka yang memiliki masalah pada jantung, akan merasakan sakit kepala saat
terkena paparan cahaya. Ini berpengaruh pada denyut jantung, entah itu
berdenyut lebih lambat atau lebih cepat.
Terutama pada wanita yang sering mengalami migren atau gangguan visual, setidaknya dua kali dalam sebulan, perlu waspada. Bisa jadi ini merupakan gejala perkembangan penyakit jantung. Demikian menurut studi yang diterbitkan American Academy of Neurology. Menurut peneliti, ini terjadi karena penyimpangan sirkulasi darah yang menyebabkan sakit kepala parah.
8. Denyut jantung tak teratur
Jika Anda mengalami denyut jantung tak teratur, ini patut diwaspadai karena dapat berakibat fatal. Denyut jantung tak teratur umumnya terjadi karena adanya penebalan otot pada katup jantung. Hal ini menyebabkan terjadi penyempitan pada katup sehingga menyebabkan kebocoran.
Setelah di bab pertama kita mengenali seperti apa gejala penyakit jantung, yang berarti ada kerusakan fungsi jantung, kali ini kami akan memberikan informasi mengenai gejala serangan jantung yang harus diwaspadai
Pada pria, gejala jantung pun dapat dilihat dari gangguan fungsi seksual serius dan kebotakan rambut. Kolesterol dan lemak berlebih dalam tubuh dikaitkan sebagai faktor pemicu gangguan jantung. Untuk itu, anda perlu mengetahui dan mewaspadai gejala serangan jantung yang muncul tiba-tiba:
1. Tiba-tiba sakit di bagian dada dibelakang tulang dada atau seperti sesak dada.
2. Nyeri dada bisa berulang beberapa menit (20 menit atau lebih).
3. Rasa nyeri bisa berupa tekanan di bagian dada, dan leher seolah tercekik hingga menyebabkan keluar keringat dingin.
4. Tiba-tiba pingsan, namun bisa kembali sadar. Ini terjadi karena ada gangguan irama jantung.
- Melakukan berolah raga secara teratur
- Tidak merokok atau mengurangi merokok
- Tidak mengkonsumsi alkhohol dan sejenisnya
- Usaha mengurangi berat badan yang berlebihan
- Mengkonsumsi makanan yang kaya vitamin C
- Mengkonsumsi makanan yang rendah garam
- Mengkonsumsi makanan yang sedikit kolesterol
- Mengkonsumsi susu kambing etawa 3 kali sehari
- Pengobatan menggunakan kulit buah manggis
- Mengkonsumsi buah alpukat secara teratur
- Mengkonsumsi buah semangka secara teratur
- Mengkonsumsi buah apel secara teratur
- Mengkonsumsi buah belimbing secara teratur
- Mengkonsumsi madu secara teratur
HIPERTENSI
A. Pengertian hipertensi
Hipertensi adalah factor penyebab
utama kematian karena stroke dan factor yang memperberat infark
miokard(serangan jantung). Kondisi
tersebut merupakan gangguan yang paling umum pada tekanan darah. Hiper
merupakan gangguan asimptomatik yang
sering terjadi dengan peningkatan tekanan darah secra persisten.diagnosa
hipertensi pada orang dewasa dibuat saat
bacaan diastolic rata-rata dua atau lebih,paling sedikit dua kunjungan berikut
adalah 90mmHg atau lebih tinggi atau
bila tekanan darah multiple sistolik rerata pada dua atau lebih kunjungan
berikutnya secara konsisten lebih tinggi dari 140mmHg (Potter & Perry, 2005).
Berdasarkan penyebab hipertensi di bagi
menjadi dua golonagan yaitu :
1. Hipertensi
essensial dan hipertensi primer yang tidak diketahui penyebabnya, disebut juga
hipertensi idiopatik.terdapat sekitar 95% kasus. Banyak faktor yang
mempengaruhi nya seperti genetic, lingkungan, hiperaktivitas susunan saraf
simpatis,system reninangiotensin,efek dalam ekskersi Na, peningkatan Na dan Ca
ekstrseluler dan factor-faktor yang meningkatkan resiko eperti obesitas,
alcohol, merokok serta polisitemia.
2. Hipertensi sekunder atau hipertensi renal. Terdapat sekitar 5%
kasus. Penyebab spesifikny dikietahui seperti gangguan estrogen, penyakit
ginjal, hipertensi vascular renal, hiperaldosteronisme promer, dan sindrom
cushing, feokromositoma, koarksasio aorta, hipertensi yang berhubungan dengan
kehamilan(mansjoer A dkk,2001).
B. Tanda dan gejala
a.
Tekanan darah
meningkat,tachikardi
b. Palpitasi, berkeringat dingin, pusing,
nyeri kepala bagian suboccipital,mati rasa(kelemahan salah satu anggota tubuh).
c.
Kecemasan,depresi, dan cepat
marah.
d. Diplodia(penglihatan ganda).
e.
Mual dan muntah
f.
Sesak nafas, tachipne.
Penyebab Hipertensi secara
Epidemiologi
Hipertensi adalah masalah
kesehatan masyarakat. Hipertensi yang tidak terkontrol dapat memicu timbulnya
penyakit degeneratif, seperti gagal jantung congestive, gagal ginjal, dan
penyakit vaskuler. Hipertensi disebut “silent killer” karena sifatnya
asimptomatik dan setelah beberapa tahun menimbulkan stroke yang fatal atau
penyakit jantung. Meskipun tidak dapat diobati, pencegahan dan penatalaksanaan
dapat menurunkan kejadian hipertensi dan penyakit yang menyertainya.1
Berdasarkan Riset Kesehatan
Dasar (Riskesdas) 2007, diketahui hampir seperempat (24,5%) penduduk Indonesia
usia di atas 10 tahun mengkonsumsi makanan asin setiap hari, satu kali atau
lebih. Sementara
prevalensi hipertensi di Indonesia mencapai 31,7% dari populasi pada usia 18
tahun ke atas. Dari jumlah itu, 60% penderita hipertensi berakhir pada stroke.
Sedangkan sisanya pada jantung, gagal ginjal, dan kebutaan.2 Pada orang dewasa,
peningkatan tekanan darah sistolik sebesar 20 mmHg menyebabkan peningkatan 60%
risiko kematian akibat penyakit kardiovaskuler.1
Berdasarkan American Heart Association
(AHA, 2001), terjadi peningkatan rata-rata kematian akibat hipertensi sebesar
21% dari tahun 1989 sampai tahun 1999. Secara keseluruhan kematian akibat
hipertensi mengalami peningkatan sebesar 46%.1 Data Riskesdas menyebutkan
hipertensi sebagai penyebab kematian nomor 3 setelah stroke dan tuberkulosis,
jumlahnya mencapai 6,8% dari proporsi penyebab kematian pada semua umur di
Indonesia.2
Hipertensi perlu diwaspadai
karena merupakan bahaya diam-diam. Tidak ada gejala atau tanda khas untuk
peringatan dini bagi penderita hipertensi. Selain itu, banyak orang merasa
sehat dan energik walaupun memiliki hipertensi. Berdasarkan hasil Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007, sebagian besar kasus hipertensi di masyarakat
belum terdiagnosis.
Tekanan darah adalah kekuatan yang ditimbulkan oleh jantung yang
berkontraksi seperti pompa, sehingga darah terus mengalir dalam pembuluh darah.
Kekuatan itu mendorong dinding pembuluh arteri atau nadi. Tekanan darah
diperlukan agar darah tetap mengalir dan mampu melawan gravitasi serta hambatan
dalam dinding arteri. Tanpa adanya kekuatan secara terus – menerus dalam sistem
peredaran, darah segar tidak dapat terbawa ke otak dan jaringan seluruh tubuh.3
Tekanan darah yang paling rendah terjadi saat tubuh dalam keadaan istirahat
atau tidur dan akan naik sewaktu latihan atau berolahraga. Hal ini disebabkan
dalam latihan atau olahraga diperlukan aliran darah dan oksigen yang lebih
banyak untuk otot – otot.3 Jika terdapat hambatan misalnya karena penyempitan
pembuluh arteri, tekanan darah akan meningkat dan tetap pada tingkat yang
tinggi,3,4 semakin besar hambatan tekanan darah akan semakin tinggi.4
C. Pengobatan Hipertensi
1. Diuretic{Tablet
Hydrochlorothiazide (HCT), Lasix (Furosemide)} Merupakan golongan obat
hipertensi dengan proses pengeluaran cairan tubuh via urine. Tetapi karena
potasium berkemungkinan terbuang dalam cairan urine, maka pengontrolan konsumsi
potasium harus dilakukan
2. Beta-blockers {Atenolol
(Tenorim), Capoten
(Captopril)}.Merupakan obat yang dipakai dalam upaya pengontrolan tekanan
darah melalui prose memperlambat kerja jantung dan memperlebar (vasodilatasi)
pembuluh darah
3. Calcium channel blockers {Norvasc
(amlopidine),
Angiotensinconverting enzyme
(ACE)}. Merupakan salah satu obat yang biasa dipakai dalam pengontrolan darah
tinggi atau Hipertensi melalui proses rileksasi pembuluh darah yang juga
memperlebar pembuluh darah.
Pencegahan
1.Pencegahan Primer :
1.1.Tidur yang cukup, antara 6-8
jam per hari
1.2. Kurangi makanan berkolesterol
tinggi dan perbanyak perbanyak aktifitas fisik untuk mengurangi berat badan.
Berdasarkan penelitian oleh Clinical and
Public Health Advisory from the National High Blood Pressure Education Program
Amerika Serikat bahwa penurunan berat
badan sebesar 4,4 kg dapat menurunkan tekanan darah sampai dengan 7.0 mmHg dan
aerobik selama 30 menit setiap hari bisa menurunkan tekanan darah sampai 4.05
mmHg.
13.Kurangi konsumsi alkohol
1.4.Konsumsi Minyak ikan. Telah
diketahui bahwa peningkatan konsumsi minyak ikan yang mengandung Asam Lemak
(omega-3) dapat menurunkan tekanan darah secara signifikan terutama
bagi mereka yang menderita diabetes.
1.5.Suplai kalsium, meskipun hanya
menurunkan sedikit tekanan darah
tapi kalsium juga cukup membantu.
2.Pencegahan Skunder
2.1.Pola makanam yamg sehat
2.2.Mengurangi garam dan natrium di diet anda
2.3.Fisik Aktif
2.5.Mengurangi Akohol Intake
2.6.BerhentiMerokok
3.Pencegahan Tersier
3.1.Pengontrolan darah secara rutin
3.2.Olahraga dengan teratur dan
di sesuaikan dengan kondisi tubuh
DIABETES
A. Pengertian Diabetes
Diabetes atau Diabetes Mellitus (DM), dalam bahasa Yunani memiliki arti tembus atau pancuran air, dan dari bahasa latin memiliki arti rasa manis, sedang di Indonesia DM lebih dikenal dengan penyakit kencing manis, di mana kadar glukosa (gula sederhana) di dalam darah menjadi tinggi karena tubuh tidak dapat memproduksi atau mengeluarkan insulin secara cukup. Dan dari beberapa tes secara langsung, pada umumnya air seni pengidap diabetes rasanya manis karena mengandung banyak gula.
Setiap makanan yang kita santap akan diubah menjadi energi oleh tubuh. Dalam lambung dan usus, makanan diuraikan menjadi beberapa elemen dasarnya, termasuk salah satu jenis gula, yaitu glukosa. Jika terdapat gula, maka pankreas menghasilkan insulin, yang membantu mengalirkan gula ke dalam sel-sel tubuh. Kemudian, gula tersebut dapat diserap dengan baik dalam tubuh dan dibakar untuk menghasilkan energi.
Ketika seseorang menderita diabetes maka pankreas orang tersebut tidak dapat menghasilkan cukup insulin untuk menyerap gula yang diperoleh dari makanan. Itu yang menyebabkan kadar gula dalam darah menjadi tinggi akibat timbunan gula dari makanan yang tidak dapat diserap dengan baik dan dibakar menjadi energi. Penyebab lain adalah insulin yang cacat atau tubuh tidak dapat memanfaatkan insulin dengan baik.
Insulin adalah hormon yang dihasilkan pankreas, sebuah organ di samping lambung. Hormon ini melekatkan dirinya pada reseptor-reseptor yang ada pada dinding sel. Insulin bertugas untuk membuka reseptor pada dinding sel agar glukosa memasuki sel. Lalu sel-sel tersebut mengubah glukosa menjadi energi yang diperlukan tubuh untuk melakukan aktivitas. Dengan kata lain, insulin membantu menyalurkan gula ke dalam sel agar diubah menjadi energi. Jika jumlah insulin tidak cukup, maka terjadi penimbunan gula dalam darah sehingga menyebabkan diabetes.
B. Penyebab
penyakit kencing manis atau diabetes
tergantung pada jenis diabetes yang diderita. Ada 2 jenis diabetes yang umum
terjadi dan diderita banyak orang yaitu diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2.
Perbedaannya adalah jika diabetes tipe 1 karena masalah fungsi organ pankreas tidak dapat menghasilkan insulin, sedangkan diabetes tipe 2 karena masalah jumlah insulin yang kurang bukan karena pankreas tidak bisa berfungsi baik. Untuk melihat perbedaan lebih detil, silahkan lanjutkan membaca.
Gejala utama Diabetes Mellitus (DM)
adalah sering buang air kecil (poliuria), sering merasa lapar
(polifagia), sering merasa haus (polidipsia), serta berat badan yang menurun.
Selain gejala-gejala tersebut, gejala yang sering di alami oleh penderita
penyakit gula adalah timbul kesemutan pada jari tangan dan kaki, kurang gairah
kerja, mudah mengantuk, badan terasa lemah, gatal-gatal, luka yang sulit
sembuh, penglihatan kabur, gairah seks menurun bahkan sampai impotensi, dan
keputihan. Terkadang, ada beberapa orang yang tidak pernah mengalami
gejala-gejala tersebut, namun penyakit ini baru diketahui secara kebetulan pada
waktu melakukan pemeriksaan darah.
Tindakan yang perlu dilakukan untuk pencegahan
Diabetes Mellitus (DM) diantaranya adalah penyuluhan mengenai
pentingnya olahraga secara teratur minimal 3 sampai 4 kali dalam seminggu,
pengaturan gaya hidup, perencanaan pola makanan yang baik dan sehat terutama
harus melakukan diet dengan pembatasan kalori, menjaga badan agar tidak terlalu
gemuk dan menghindari obat yang bersifat diabetagenik serta pentingnya deteksi
dini untuk mencegah semakin parahnya penyakit Diabetes Mellitus (DM).
Penatalaksanaan Diabetes Melitus
Tujuan utama penatalaksanaan diabetes
melitus yaitu mencoba menormalkan aktivitas insulin dan kadar glukosa darah
dalam upaya untuk mengurangi terjadinya komplikasi vaskuler serta neuropatik
dan diharapkan pada setiap tipe diabetes dapat mencapai kadar glukosa darah
yang normal. Penanganannya
bervariasi karena terjadi perubahan gaya hidup, keadaan fisik dan mental
penderitanya. Ada beberapa komponen dalam penatalaksanaan diabetes meliputi
diet, latihan fisik, pemantauan kadar gula darah, terapi dan penyuluhan berupa
pendidikan (Brunner & Suddarth, 2001).
TBC
A. DEFINISI
Tuberkulosis (TBC atau TB) adalah suatu penyakit infeksi yang
disebabkan oleh bakteri Mikobakterium
tuberkulosa. Bakteri ini merupakan bakteri basil yang sangat
kuatsehingga memerlukan waktu lama untuk mengobatinya. Bakteri
ini lebih sering menginfeksi organ
paru-paru dibandingkan bagian lain tubuh manusia. Insidensi TBC
dilaporkan meningkat secara drastis pada dekade terakhir ini di seluruh
dunia. Demikian pula di Indonesia, Tuberkulosis / TBC merupakan
masalah kesehatan,baik dari sisi angka kematian (mortalitas), angka kejadian
penyakit (morbiditas), maupun diagnosis dan terapinya. Dengan penduduk lebih
dari 200 juta orang, Indonesia menempati
urutan ketiga setelah India dan China dalam
hal jumlah penderita di antara 22 negara dengan masalah TBC terbesar di
dunia.
Hasil survei Kesehatan Rumah Tangga Depkes RI tahun 1992,
menunjukkan bahwa Tuberkulosis (TBC) merupakan penyakit
kedua penyebab kematian, sedangkan pada
tahun 1986 merupakan penyebab kematian keempat. Pada tahun 1999 WHO Global
Surveillance memperkirakan di Indonesia terdapat 583.000 penderita Tuberkulosis
/ TBC baru pertahun dengan 262.000 BTA positif atau insidens rate
kira-kira 130 per 100.000 penduduk. Kematian akibat Tuberkulosis /
TBC diperkirakan menimpa 140.000
penduduk tiap tahun.
Jumlah penderita TBC paru dari tahun ke tahun di Indonesia terus
meningkat. Saat ini setiap menit muncul satu penderita baru TBC paru, dan
setiap dua menit muncul satu penderita baru TBC paru yang menular. Bahkan
setiap empat menit sekali satu orang meninggal
akibat TBC di Indonesia. Kenyataan mengenai penyakit TBC
di Indonesia begitu mengkhawatirkan, sehingga kita harus waspada sejak
dini & mendapatkan informasi lengkap tentang penyakit TBC.
B. PENYEBAB PENYAKIT TBC
Penyakit TBC adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri
Mikobakterium tuberkulosa. Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan
asam sehingga dikenal juga sebagai Batang Tahan Asam (BTA). Bakteri
ini pertama kali ditemukan oleh Robert Koch pada tanggal 24 Maret
1882, sehingga untuk mengenang jasanya bakteri tersebut diberi nama baksil
Koch. Bahkan, penyakit TBC pada paru-paru
kadang disebut sebagai Koch Pulmonum (KP). Bakteri
Mikobakterium tuberkulosa.
a)
KUMAN TBC
Penyakit Tuberkulosis Paru (TB Paru) disebabkan oleh kuman TBC
(Mycobacterium tuberculosis) yang sebagian kuman TBC menyerang paru, tetapi
dapat juga mengenai organ tubuh lain. Kuman ini berbentuk batang,
mempunyai sifat khusus yaitu tahan terhadap asam pada pewarnaan. Oleh karena
itu disebut pula sebagai Basil Tahan Asam (BTA). Kuman TBC cepat mati dengan
sinar matahari langsung, tetapi dapat bertahan hidup beberapa jam di tempat
yang gelap dan lembab. Dalam jaringan tubuh kuman ini dapat dormant,
tertidur lama selama beberapa tahun.
b)
TERJADINYA TBC
Infeksi
Primer
Infeksi primer terjadi saat seseorang terpapar pertama kali dengan kuman
TBC. Percikan dahak yang terhirup sangat kecil ukurannya, sehingga dapat
melewati sistem pertahanan mukosilierbronkus, dan terus berjalan sehingga
sampai di alveolus dan menetap disana. Infeksi dimulai saat kuman TBC berhasil
berkembang biak dengan cara membelah diri di paru, yang mengakibatkan
peradangan di dalam paru. Saluran limfe akan membawa kuman TBC ke kelenjar
limfe disekitar hilus paru dan ini disebut sebagai kompleks primer. Waktu
antara terjadinya infeksi sampai pembentukan kompleks primer adalah sekitar
4-6 minggu.
Adanya infeksi dapat
dibuktikan dengan terjadinya perubahan reaksi tuberkulin dari negatif menjadi
positif. Kelanjutan setelah infeksi primer tergantung dari banyaknya kuman yang
masuk dan besarnya respon daya tahan tubuh (imunitasseluler). Pada umumnya
reaksi daya tahan tubuh tersebut dapat menghentikan perkembangan kuman TBC.
Meskipun demikian ada beberapa kuman akan menetap sebagai kuman persister atau
dormant (tidur). Kadang-kadang daya tubuh tidak mampu menghentikan perkembangan
kuman, akibatnya dalam beberapa bulan, yang bersangkutan akan menjadi penderita
TBC.
Tuberkulosis Pasca Primer
Tuberkulosis pasca primer
biasanya terjadi setelah beberapa bulan atau tahun sesudah infeksi primer,
misalnya karena daya tahan tubuh menurun akibat terinfeksi HIV atau status gizi
buruk. Cirikhas dari tuberkulosis pasca primer adalah kerusakan paru yang luas
dengan terjadinya kavitas atau efusi pleura.
C. FAKTOR ORANG TERKENA TBC
Daya Tahan Tubuh yang kurang
Kemampuan untuk melawan infeksi adalah kemampuan pertahanan tubuh untuk
mengatasi organisme yang menyerang. Kemampuan tersebut tergantung pada usia
yang terinfeksi. Namun kekebalan tubuh tidak mampu bekerja baik pada setiap
usia. Sistem kekebalan tubuh lemah pada saat kelahiran dan perlahan-lahan menjadi
semakin baik menjelang usia 10 tahun. Hingga usia pubertas seorang anak kurang
mampu mencegah penyebaran melalui darah, sekalipun lambat laun kemampuan
tersebut akan meningkat sejalan dengan usia.
Tinggal berdekatan dengan orang yang terinfeksi aktif Pekerjaan
kesehatan yang merawat Pasien TB. Pasien-pasien dengan dahak yang
positif pada hapusan langsung (TB tampak di bawah mikroskop) jauh lebih
menular, karena mereka memproduksi lebih banyak TB dibandingkan dengan
mereka yang hanya positif positif pada pembiakan. Makin dekat
seseorang berada dengan pasien, makin banyak dosis TB yang mungkin akan
dihirupnya.
\Gizi Buruk
Terdapat bukti sangat jelas
bahwa kelaparan atau gizi buruk mengurangi daya tahan terhadap penyakit ini.
Faktor ini sangat penting pada masyarakat miskin, baik pada orang dewasa maupun
pada anak. Kompleks kemiskinan seluruhnya ini lebih memudahkan TB berkembang
menjadi penyakit. Namun anak dengan status gizi yang baik tampaknya mampu
mencegah penyebaran penyakit tersebut di dalam paru itu sendiri.
Orang Berusia Lanjut atau Bayi Pengidap
Infeksi HIV/AIDS
Pengaruh infeksi HIV/AIDS
mengakibatkan kerusakan luas system daya tahan tubuh, sehingga jika terjadi
infeksi seperti tuberculosis maka yang bersangkutan akan menjadi sakit parah
bahkan bisa mengakibatkan kematian. Bila jumlah orang terinfeksi HIV
meningkat, maka jumlah penderita TBC akan meningkat, dengan demikian
penularan TBC di masyarakat akan meningkat pula.
D. GEJALA TBC
Gejala penyakit TBC
dapat dibagi menjadi gejala umum dan gejala khusus yang timbul sesuai dengan
organ yang terlibat. Gambaran secara klinis tidak terlalu khas terutama pada kasus baru, sehingga cukup sulit untuk
menegakkan diagnosa secara klinik.
1.
GEJALA SISTEMIK/UTAMA
Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung
lama, biasanya dirasakan malam hari disertai keringat malam.
a) Kadang-kadang serangan
demam seperti influenza dan bersifat hilang timbul.
b) Penurunan nafsu makan
dan berat badan.
c) Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah).
d)
Perasaan tidak enak (malaise),
lemah.
2.
GEJALA KHUSUS
a)
Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila terjadi sumbatan sebagian bronkus (saluran yang menuju ke
paru-paru) akibat penekanan kelenjar getah bening yang membesar, akan
menimbulkan suara "mengi", suara nafas melemah yang disertai sesak.
b)
Kalau ada cairan dirongga pleura (pembungkus paru-paru), dapat disertai dengan keluhan sakit dada.
c)
Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti infeksi tulang yang pada
suatu saat dapat membentuk saluran dan bermuara pada kulit diatasnya, pada muara ini akan keluar
cairan nanah.
d)
Pada anak –
anak dapat mengenai otak (lapisan pembungkus otak) dan
disebut sebagai meningitis (radang
selaput otak), gejalanya adalah demam tinggi,
adanya penurunan kesadaran dan kejang - kejang.
E. PENGOBATAN
1. JENIS OBAT
a) Isoniasid
b) Rifampicin
c) Pirasinamid
d)
Streptomicin
2.
PRINSIP OBAT
Obat TB iberikan dalam bentuk kombinasi dari beberapa jenis, dalam
jumlah cukup dan dosis tepat selama 6-8 bulan,supaya semua kuman dapat dibunuh.
Dosis tahap intensif dan dosis tahap lanjutan ditelan dalam dosis
tunggal,sebaiknya pada saat perut kosong. Apabila paduan obat
yangdigunakan tidak adekuat, kuman TB akan berkembangmenjadi kuman kebal.
Pengobatan TB diberikan dalan 2 Tahap yaitu:
a)
Tahap intensif
Pada tahap intensif penderita mendapat obat (minumobat) setiap hari selama
2 - 3 bulan.
b)
Tahap lanjutan
Pada tahap lanjutan penderita mendapat obat (minumobat) tiga kali seminggu
selama 4 – 5 bulan.
3.
EFEK SAMPING OBAT
Beberapa efek samping yang mungkin muncul akibat
mengkonsumsi obatTB bervariasi mulai dari ringan hingga berat. Efek samping
ringan dapat berupa berubahnya warna urine menjadi kemerahan yang diakibatkan
oleh rifampisin. Efek samping lainnya dapat berupa nyeri sendi, tidak ada
nafsu makan, mual, kesemutan dan rasa terbakar di hati, gatal dan
kemerahan dikulit gangguan keseimbangan hingga kekuningan (ikterus). Jika
pasien merasakan hal-hal tersebut, pasien harus segera berkonsultasi
dengan dokter untuk memperoleh penanganan
lebih lanjut, fase lanjutan. Dalam beberapa kasus pengobatan bisa berlangsung
hingga delapan bulan.
GINJAL
A. Pengertian Ginjal
Ginjal adalah organ ekskresi dalam vertebrata yang berbentuk mirip kacang. Sebagai bagian dari sistem urin, ginjal berfungsi menyaring kotoran (terutama urea) dari darah dan membuangnya bersama dengan air dalam bentuk urin. Cabang dari kedokteran yang mempelajari
ginjal dan penyakitnya disebut nefrologi
B. Perubahan sel normal
Ginjal (Ren)
PARAMETER
|
KONTROL
|
PATOLOGIS
|
Warna
|
Merah cerah
|
Merah gelap
|
Ukuran
|
Normal
|
Terjadi pembengkakan
|
Tanda hitam / nekrosis
|
Tidak ada nekrosis
|
Terjadi pembengkakan
|
Karakter khusus lainnya
|
Sel tersusun rapih
|
Terjadi rongga antar sel akibat sel yang mati
|
e. Perbandingan perlakuan
PARAMETER
|
Hati 7,5
|
Hati 13
|
Warna
|
Ungu pekat
|
Ungu Sangat gelap
|
Ukuran
|
Lebih besar
|
Agak besar
|
Tanda hitam / nekrosis
|
Terdapat banyak nekrosis
|
Terdapat banyak nekrosis
|
Karakter khusus lainnya
|
Rongga tidak terlalu banyak
|
Rongga akibat sel yang mati sangat banyak
|
|
|
|
B. ETIOLOGI
Penyebab dari gagal ginjal kronis antara lain :
1. Infeksi saluran kemih
(pielonefritis kronis)
2. Penyakit peradangan
(glomerulonefritis)
3. Penyakit vaskuler hipertensif
(nefrosklerosis, stenosis arteri renalis)
4. Gangguan jaringan penyambung (SLE,
poliarteritis nodusa, sklerosis sitemik)
5. Penyakit kongenital dan herediter
(penyakit ginjal polikistik, asidosis tubulus ginjal)
6. Penyakit metabolik (DM, gout,
hiperparatiroidisme)7.Nefropati toksik
7. Nefropati obstruktif (batu saluran
kemih)
C. PENCEGAHAN
Obstruksi dan infeksi
saluran kemih dan penyakit hipertensi sangat lumrah dan sering kali tidak
menimbulkan gejala yang membawa kerusakan dan kegagalan ginjal. Penurunan
kejadian yang sangat mencolok adalah berkat peningkatan perhatian terhadap
peningkatan kesehatan. Pemeriksaan tahunan termasuk tekanan darah dan
pemeriksaan urinalisis.
Pemeriksaan kesehatan
umum dapat menurunkan jumlah individu yang menjadi insufisiensi sampai menjadi
kegagalan ginjal. Perawatan ditujukan kepada pengobatan masalah medis dengan
sempurna dan mengawasi status kesehatan orang pada waktu mengalami stress
(infeksi, kehamilan). (Barbara C Long, 2001).
PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan
keperawatan pada pasien dengan CKD dibagi tiga yaitu :
1.
Konservatif
a.
Dilakukan pemeriksaan
laboratorium darah dan urin
b.
Observasi balance cairan
c.
Observasi adanya odema
d.
Batasi cairan yang masuk
2.
Dialysis
a.
peritoneal diálisis biasanya
dilakukan pada kasus – kasus emergency.
b.
Sedangkan dialysis yang bisa
dilakukan dimana saja yang tidak bersifat akut adalah CAPD ( Continues
Ambulatori Peritonial Dialysis)
c.
Hemodialisis
d.
Yaitu dialisis yang dilakukan
melalui tindakan infasif di vena dengan menggunakan mesin. Pada awalnya
hemodiliasis dilakukan melalui daerah femoralis namun untuk mempermudah maka
dilakukan :
e. AV fistule : menggabungkan vena dan arteri
f. Double lumen : langsung pada daerah
jantung (vaskularisasi ke jantung)
3.
Operasi
a.
Pengambilan batu
b. transplantasi ginjal
0 komentar:
Posting Komentar