BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Dewasa ini profesi perawat semakin marak.banyak yang
membutuhkan tenaga perawat. Baik di Rumah sakit, balai pengobatan maupun di
puskesmas. Untuk menjadi perawat yang profesional dibutuhkan keterampilan dari
segi kemampuan komunikasi ataupun skill dalam merawat pasien. Agar tujuan bisa
tercapai, perlu adanya komunikasi yang lancar antara pasien dengan perawat.
Komunikasi yang direncanakan secara sadar, bertujuan dan kegiatannya dipusatkan
untuk kesembuhan pasien disebut komunikasi secara terapeutik.
Tujuan dari komunikasi ini adalah membantu pasien untuk
mengurangi beban perasaan dan pikiran serta mengurangi keraguan pada diri
pasien. Agar pasien lebih terbuka sehingga proses penyembuhan dapat berjalan
secara efektif.
Komunikasi
juga dapat dilakukan oleh penderita buta dan tuli, dengan mengtahui tehnik
komunikasi dapat mengtahui maksut dan tujuan seseorang yang mengalami gangguan
pendengaran dan penglihtan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. APLIKASI KOMUNIKASI PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN
PENDENGARAN
Gangguan
pendengaran dapat terjadi berupa penurunan pendengaran hingga tuli. Bentuk tuli
yang selama ini dikenal ialah tuli perspektif dan tuli konduktif. Tuli
perspektif adalah tuli yang terjadi akibat kerusakan sistem saraf, sedangkan
tuli konduktif terjadi akibat kerusakan struktur panghantar rangsang suara.
Gangguan pendengaran dibagi
dalam 3 kelompok besar yaitu :
1. Conductive hearing Loss, disebabkan oleh masalah yang terjadi pada telinga luar atau tengah
dan berkaitan dengan masalah penghantaran suara.Kemungkinan penyebab bisa dari
tertumpuknya earwax atau kotoran telinga, infeksi atau pertumbuhan telinga
bagian luar, adanya lubang pada gendang telinga, penyakit yang disebut dengan
otosklerosis (yang menyebabkan rangkaian tulang-tulang pendengaran menjadi kaku
dan tidak dapat bergetar) atau faktor keturunan. Conductive hearing loss
biasanya bisa disembuhkan secara medis, namun bila tidak dapat maka alat bantu
dengar biasanya dapat membantu mengatasinya.
2. Sensorineural hearing loss, ini
adalah istilah untuk menggambarkan adanya masalah pada telinga bagian dalam,
baik di cochlea, syaraf pendengaran atau sistim pendengaran pusat (sering
disebut tuli syaraf). Gangguan dengan tipe ini bisa disebabkan oleh berbagai
hal namun kebanyakan disebabkan oleh kerusakan pada sel rambut didalam cochlea
akibat penuaan, atau rusak akibat suara yang terlalu keras. 90% gangguan
pendengaran adalah tipe Sensorineural hearing loss & jarang yang bisa
diatasi secara medis, namun seringkali alat bantu dengar dapat membantu.
3. Mixed
Hearing Loss (gangguan pendengaran campuran), dimana
kondisi gangguan pendengarannya ada unsur konduktif & sensorineural. Banyak
orang dengan gangguan pendengaran jenis ini dapat terbantu bila memakai alat
bantu dengar.
0 komentar:
Posting Komentar