Cursor Keren

Selasa, 03 Februari 2015

MAKALAH MENYANTUNI KAUM DUAFFA



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG
Dewasa ini banyak kejadian dalam kehidupan masyarakat yang membutuhkan bantuan dan uluran tangan. Akibat dari krisis ekonomi yang berkepanjangan, yang hingga sekarang belum ada ujungnya. Banyak terdapat kaum dhu’afa yang membutuhkan uluran tangan dari semua yang berada di kalangan atas. Dhu’afa sendiri merupakan sebuah kelompok manusia yang dianggap lemah atau mereka yang tertindas.
Kaum dhuafa adalah golongan manusia yang hidup dalam kemiskinan, kesengsaraan, kelemahan, ketakberdayaan, ketertindasan, dan penderitaan yang tiada putus. Hidup mereka yang seperti itu bukan terjadi dengan sendirinya tanpa adanya faktor yang menjadi penyebab. Adanya kaum dhuafa telah menjadi realitas dalam sejarah kemanusiaan.
Asal mula kaum dhuafa : adalah mereka yang tak bisa hijrah karena terhalang kafir mekkah (tertindas)
Dari segi ekonomi : adalah mereka yang fakir dan miskin (tertekan keadaan) bukan malas.
Dari segi Fisik : adalah mereka yang kurang tenaga (bukan karena malas)
Dari segi Otak : adalah mereka yang stupid (bukan karena malas)
Dari segi Sikap : adalah mereka yang terbelakanag (bukan karena malas)

Kaum dhuafa terlahir dari kekerasan negara. Kaum dhuafa terdiri dari orang-orang yang terlantar , fakir miskin, anak-anak yatim dan orang cacat. Kaum dhuafa ialah orang-orang yang menderita hidupnya secara sistemik. Pada kaum dhuafa setiap hari berjuang melawan kemiskinan. Kaum dhuafa korban dari kenaikan harga BBM, dan barang-barang kebutuhan lainnya. Kaum dhuafa cerminan ketidakmampuan negara dalam ememlihara mereka. Para dhuafa secara sendirian harus berjuang melawan sistem kapitalisme. Kaum dhuafa ialah orang-orang miskin di jalanan, di pinggiran dan di sudur=t-sudut lingkunan kumuh. Mereka bekerja sebagai pemulung, para pedagang asongan, pengemis jalanan, buruh bangunan dan abang becak. Mereka ini kelompok masyarakat yang mudah terkena penyakit menular, seperti demam berdarah, malaria dan kusta, dan segudang eksengsaraan. Lantas, apa yang harus di lakukan ?
Kaum dhu’afa terdiri dari orang-orang yang terlantar, fakir miskin, anak-anak yatim dan orang cacat. Kaum dhu’afa merupakan orang yang menderita secara sistematik. Para dhu’afa setiap hari berjuang melawan kemiskinan. Para dhu’afa secara sendirian berjuang melawan sistem kapitalisme. Kaum dhu’afa bekerja sebagai pemulung, para pedagang asongan, pengemis jalanan, buruh bangunan dan abang becak.
Dalam sebuah hadist di sebutkan “Barang siapa yang tidak memenuhi undangan maka ia telah bermaksiat kepada Allah dan hari akhir, maka hendaknya tidak menyakiti tetangganya” Dalam hadist lagi di terangkan, seorang bertanya kepada Nabi SAW , “Islam yang bagaimana yang baik ? “ Nabi SAW menjawab , “Membagi makanan (kepada fakir miskin) dan memberi salam kepada yang dia kenal dan yang tidak dikenalnya.” (HR.Bukhari), dan lagi Perumpamaan orang-orang yang bariman di dalam saling cinta kasih dan belas kasih seperti satu tubuh. Apabila kepala mengeluh (pusing) maka seluruh tubuh tidak bisa tidur dan demam. (HR. Muslim). Dengan latar belajang tersebut kami disini menyunguhkan tentang bagaimana menanggapi masalah menyantuni kaum dhuafa, sehingga atas dorongan lingkungan sekitar terwujudlah apa yang ada di tangan anda ini, semoga ada manfaat dan gunanya.
1.2  Fokus Penelitian
1. Apa pengertian kaum dhuafa ?
2. Bagaimana cara menghormati dan memuliakan serta menyantuni kaum dhuafa ?
3. Apakah yang dimaksud dengan menyantuni ?
4. Apakah yang dimaksud menyantuni menurut agama Islam ?
5. Apakah yang dimaksud dengan agama adalah pedoman tata sosial manusia ?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Menjelaskan pengertian kaum dhuafa
2. Memahami pentingnya menghormati dan memuliakan serta menyantuni kaum dhuafa
3.  Untuk mengetahui pengertian menyantuni
4.  Untuk mengetahui menyantuni menurut agama Islam
5.  Untuk mengetahui bahwa agama adalah pedoman tata sosial manusia
1.4 Manfaat Penelitian
1. Lebih memahami tentang kaum dhuafa
2. Lebih menghormati dan memuliakan serta menyantuni kaum dhuafa
3. Mengetahui pengertian menyantuni
4. Mengetahui menyantuni menurut agama Islam
5. Mengetahui bahwa agama adalah pedoman tata sosial manusia

0 komentar:

Posting Komentar