Cursor Keren

Selasa, 03 Februari 2015

MAKALAH LABA ATAU PEGON



BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Berbicara tentang bahasa Arab dalam konteks sejarah tidak bisa lepas dari perjalanan penyebaran agama Islam.Begitu pula sebaliknya, mengkaji tentang Islam berarti pula mempelajari bahasa Arab sebagai syarat wajib untuk menguasai isi kandungan al-Qur'an dan al-Hadis         sebagai sumber utama agama Islam.
Sejarah mencatat bahwa bahasa Arab mulai menyebar ke luar jazirah Arabia sejak abad abad ke-7 M. Penyebaran itu meliputi wilayah Byzantium di utara, Persia di timur, dan Afrika sampai Andalusia di barat. Hingga pada masa khilafah Islamiyah, bahasa Arab menjadi bahasa resmi yang dipergunakan untuk sosialisasi agama, budaya, administrasi, dan ilmu pengetahuan.
Sampai saat ini bahasa Indonesia (termasuk Melayu) menyerap sangat banyak bahasa Arab ke dalam perbendaharaannya. Begitu banyak kata yang sumbernya dari bahasa Arab, bahkan bisa dikatakan bahwa unsur serapan dari bahasa arab termasuk paling dominan dalam bahasa Indonesia. Sejarah perkembangan bahasa Melayu pada jaman sebelum kemerdekaan misalnya dapat dijadikan contoh.Awalnya, bahasa Melayu hanya dikuasai oleh kelompok masyarakat Melayu sendiri.            Oleh karena bahasa Melayu digunakan terus-menerus oleh mereka dalam kegiatan perdagangan pada waktu itu, maka secara perlahan-lahan orang-orang yang turut terlibat dalam kegiatan itu dapat memahami dan akhirnya menguasai bahasa Malayu.  Bahasa Melayu kemudian tidak hanya menjadi milik etnis Melayu, tetapi hampir seluruh nusantara telah menguasainya.[1][1]




BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Sejarah Masuknya aksara arab
Arab Pegon (Pego) asalnya berasal dari huruf Arab Hijaiyah, yang kemudian disesuaikan dengan aksara (abjad) Indonesia (Jawa). Kata pegon dalam kamus Bausastra mempunyai arti tidak murni Bahasa Jawa.
Huruf Pegon lahir dikalangan pondok pesantren untuk memaknai atau menerjemahkan kitab – kitab berbahasa Arab kedalam bahasa Jawa/Indonesia untuk mempermudah penulisannya, karena penulisan Arab dimulai dari kanan ke kiri begitu pula menulisan Pegon, sedangkan penulisan Latin dimulai dari kiri ke kanan.
Menurut satu pendapat, penemu huruf Pegon adalah Sunan Ampel1, sedangkan menurut pendapat lain Imam Nawawi2 Banten, hal ini dikuatkan dari sejarah pada masa penjajahan banyak sekali terjadi penindasan, perampasan hak dan penyiksaan. Maka timbulah “Gerakan Anti Penjajah”. Pemberontakan terhadap pemerintahan penjajah terjadi dimana – mana, termasuk didalamnya kaum muslimin sampai – sampai para ‘ulama dan kyai berfatwa “haram memakai apapun dari penjajah” termasuk tulisannya. Dalam situasi ini, dengan cerdas Imam Nawawi menyesuaikan bahasa Jawa dengan huruf – huruf Arab yang dinamakan aksara Pegon (Pego).
Demikianlah sedikit uraian arti, penemu dan latar belakang ditemukannya aksara Pegon. Selanjutnya akan diuraikan kaidah menulis dan membaca aksara Pegon yang diambil dari buku “Pakem Tanah Jawa Induk Ramalan dan Kisah Ekspedisi Syeikh Subakir3 ke Pulau Jawa” dengan sedikit perubahan. Agar penulisan Pegon kita (para SayThon) dapat diseragamkan.



0 komentar:

Posting Komentar